Senin, 14 Desember 2009

Dishub Petakan Masalah Penyimpangan Trayek



PURWAKARTA, RAKA - Dinas Perhubungan Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Dishubparpostel) Purwakarta menyampaikan solusi atas pernyimpangan trayek pada beberapa titik di Purwakarta diantaranya dilakukan melalui tiga tahapan. Tiga tahapan tersebut, meliputi penyelesaian dengan solusi jangka pendek, jangka menengah,m dan jangka panjang.

Demikian disampaikan Kadishubparpostel Purwakarta, Iyus Permana, kepada RAKA Senin (14/12) kemarin menyampaikan hasil rapat Tim Korlantas Dishubparpostel Purwakarta dalam menyikapi permasalahan penyimpangan taryek kendaraan umum di Purwakarta. Disebut, beberapa titik yang kerap menjadi ajang penyimpangan trayek tersebut, seperti jalur Plered dan sekitarnya-Purwakarta (Terminal Ciganea) melewati batas trayek yang telah ditetapkan ke pasar Ayam, jalur trayek Wanayasa sekitarnya-Purwakarta (Terminal Simpang) melewati batas trayek yang ditetapkan yaitu Pasar Rebo, dan jalur trayek AKDP"43 yang seharusnya sampai Sadang namun kenyataannya sampai titik H. Iming.

" Penyimpangan trayek ini menimbulkan kemacetan dan mengganggu operasional angkot lain. Penyelesaiannya masih terus kami evaluasi bersama sejumlah unsur terkait seperti Polres Purwakarta, Bina Marga, Bapeda, Sat6pol PP dan unsur Setda Pemkab Purwakarta, " terang Iyus Permana.

Ditambahkan Iyus, diantara langkah yang diambil untuk memberesi permasalahan penyimpangan trayek ini antara lain bakal dilakukan dengan mengoptimalkan rambu lalin dan pengadaan terminal yang representatif yang dapat mengakses semua jalur kendaraan umum selain tindakan tegas terhadap penyimpangan tersebut secara terkoordinasi.

" Kesimpulannya mengatasi permasalahan ini, diantaranya kami lakukan dengan secara bertahap pada semua jalur, sementara untuk AKDP dilakukan melalui pendekatan antara semua unsur dan dilakukan gatur sesuai perjanjian yang ada. Sementara untuk masalah terminal, dilakukan dengan tiga tahapan yakni jangka pendek dengan optimalisasi terminal, jangka menengah pembangunan shelter pada kantung-kantungmuatan kendaraan umum (angkot), dan jangka panjang pembangunan terminal representatif," jelas Iyus Permana. (rif)


Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!


0 komentar:

pengunjung