Senin, 18 Mei 2009

Purwakarta Negatif Dendeng Babi



PURWAKARTA,RAKA-Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta nyatakan temuan Disperindag terkait abon dan dendeng sapi mirip campuran celeng atau babi saat sidak beberapa waktu lalu negatif campuran daging babi.Itu dinyatakan berdasarkan surat hasil pengujian sampel BAH No 524.31/289-BPPHK/2009 dari Disnakan Provinsi Jabar, akhir April lalu.
 
"Masalah indikasi peredaran dendeng babi yang dijumpai disejumlah pasar tradisional saat sidak Disperindag beberapa waktu lalu sudah dinyatakan negatif tercampur. Jadi kami harap masyarakat bisa tenag,"kata Herry Herawan Kadis Peternakan dan Perikanan Purwakarta kepada RAKA kemarin diruang kerjanya.
 
Menurut Herry, laporan hasil pengujian yang dilayangkan UPTD Balai Penyelidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole Lembang menyatakan ke 5 temuan daging terindikasi campuran daging babi itu diuji sampelnya pada 27 April lalu dengan menggunakan jenis pengujian Elisa Identifikasi Daging Babi. "Kelima jenis produk itu diantaranya abon sapi juara prima, dendeng 786, dendeng sapi spesial, dendeng karya mandiri dan satu dendeng tanpa merk,"katanya.
 
Dengan dinyatakannya temuan dendeng negatif itu Disnakan berharap agar masyarakat produsen dan konsumen saat ini bisa merasa tenang. "Dengan kejelasan ini masyarakat tidak perlu khawatir akan kemungkinan dendeng babi lagi,"ucapnya.
 
Kelompok Ternak Dapat Bantuan Langsung
 
Bantuan pinjaman modal bagi para peternak sapi di Purwakarta hanya digelontorkan melalui Pemkab Purwakarta bagian ekonomi sedangkan bantuan provinsi langsung digelontorkan pada para peternak. Demikian diungkapkan Kadis Peternakan dan Perikanan Purwakarta Herry Herawan kepada RAKA diruang kerjanya saat ditanyakan perihal kontribusi terhadap program swa sembada daging nasional 2009, Senin (18/5).
 
Menurut Herry, Dinas Peternakan dan Perikanan sendiri memfasilitasi para peternak setempat menuju swa sembada daging tahun ini diantaranya dilakukan dengan bantuan langsung masyarakat (BLM). "Dari kami bantuan itu digelontorkan melalui BLM, ada beberapa peternakan yang sudah mendapatkan pinjaman modal melalui program tersebut," kata Herry. .

Menurut dia, selain bantuan disalurkan melalui pemkab namun sejumlah peternak ada juga yang mencari bantuan kredit melalui penyaluran perbankan.
Di Purwakarta, Saat ini sebanyak 24 kelompok ternak sapi potong sudah tersebar di Sukatani, Tegalwaru, Campaka, Babakan Cikao, Bungursari, dan Sukasari. "Masing-masing kelompok sedikitnya memiliki 25 ekoran sapi, sebagian besar merupakan kelompok ternak sapi pemula,"ujarnya.
 
Menurut Herry, kelompok ternak itu akan terus dikembangkan, baik bekerja sama dengan peternak termasuk masyarakat, dalam rangka meningkatkan
swa sembada daging."Kami ditunjuk sebagai salah satu daerah pengembangan sapi pedaging untuk mencapai swasembada daging nasional karena punya potensi yang mendukung," katanya.
 
Catatan, pemerintah pusat sendiri menargetkan produksi sebanyak 11,713 juta ekor tahun 2010. (rif)
 
 
 
 
 


Dendeng Terindikasi Campuran Celeng Disasar Indag Purwakarta



Kepastian Masih Tunggu Hasil Lab
 
PURWAKARTA,RAKA-Disperindag dan Koperasi Purwakarta temukan 4 produk kemasan dendeng daging dan abon sapi terindikasi campuan daging babi selain tak memenuhi syarat sistem kemasan saat gelar sidak di pasar tradisional dan modern Purwakarta, Rabu (22/4),pagi.
 
Dari laporan yang dihimpun, jenis kemasan produk daging yang terindikasi bercampur daging babi itu diantaranya dendeng sapi merk 786 SR, dendeng karya mandiri, dendeng sapi istimewa asli, dan satu lagi tanpa merk, sedangkan jenis kemasan dendeng dan abon yang tak memenuhi syarat diantaranya dendeng sapi merk 786 SR, dendeng karya mandiri, abon sapi merk kapal terbang, abon sapi merk berlian, abon sapi merk cahaya abadi. .
 
"Temuan-temuan itu terindikasi bercampur daging babi. Itu dilihat dari harga jual dendeng dan abon yang terbilang murah padahal harga jual daging sapi saat ini dipasar cukup tinggi yakni berkisar Rp.60 ribuan. Dari situ kita patut mencurigai,"kata Zainal Arifin, Sekertaris Disperindag dan Koperasi, Purwakarta.
 
Dikatakan Zaenal, jenis kemasan yang tak memenuhi syarat kemasan itu seperti tak disertai label berat (netto), sistem packaging tak sesuai aturan, alamat perusahaan dan label ekspire yang tidak dicantumkan, dan kesalahan penulisan ijin dari Dinkes,"katanya.
 
Dari temuan itu kata Zaenal, pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan pembuktian uji lab di Balai Pertanian Cikole Bandung. Hasil uji lab kata dia, secepat mungkin akan diperoleh kurang lebih dalam waktu satu bulan. "Sementara untuk saat ini kami lakukan pembinaan terhadap pelaku usaha yang kedapatan menjual produk-produk itu. Jika masih membandel kemungkinan kami akan lakukan vonis,"ujarnya.
Sementara, salah seorang pedagang di Pasar Rebo Purwakarta Agus Saepudin (41) yang kedapatan menjual salah satu produk dendeng terindikasi bercampur daging babi mengaku tidak mengetahui adanya larangan menjual produk dendeng yang bercampur daging babi. "Belum ada pemberitahuan kepada saya terkait jenis-jenis produk dendeng yang dilarang,"ucapnya.
 
Sebagai catatan, sesuai intruksi BPOM Pusat produk-produk dendeng/abon yang dilarang beredar diantaranya, dendeng/abon sapi gurih cap kepala sapi, dendeng/abon sari cap limas, dendeng/abon cap ACC, dendeng sapi istimewa beef jerky lezaat, dendeng/abon istimewa cap 999.(rif)


pengunjung