Rabu, 02 Desember 2009





CAP. Lokasi lantai II Pasar Rebo yang lama dibiarkan tak beroperasi. Malahan disudut-sudut lantai II pasar itu sekarang terkesan tak berpenghuni.(rif)


Berdayakan Lantai II Pasar Rebo



PURWAKARTA, RAKA -  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta diusulkan untuk bisa memanfaatkan keberadaan lantai II Pasar  sebagai pusat kafe atau hiburan keluarga. Selama ini, keberadaan lantai II Pasar Rebo masih banyak dibiarkan kosong dan tak dimanfaatkan.

" Kenapa tidak dimanfaatkan saja lantai II Pasar Rebo. Daripada hanya dibiarkan sebagaimana yang terjadi saat ini, kan mubazir'' Ujar Ema (19) warga Pasar Rebo, kemarin (2/12).

Menurut Ema, keberadaan lantai II Pasar Rebo akan sangat strategis apabila kemudian digunakan sebagai lokasi kafe dan tempat hiburan untuk keluarga lainnya.

" Lokasinya strategis selain tempatnya yang memang menunjang, apalagi untuk ditata menjadi lokasi kafe dan tempat hiburan keluarga," terangnya berpendapat.

Sebagaimana diketahui bahwa lantai II Pasar Rebo Purwakarta selama ini memang tidak dimaksimalkan dengan baik. Pedagang di sana tidak tertarik untuk menggelar dagangannya di lantai tersebut. Itu sebabnya, kesan mubazir di lantai II tidak bisa dilepaskan.

" Kalau dilihat sekarang, cuma dimanfaatkan untuk menaruh lapak dan beberapa stok dagangan pedagang saja, padahal bila dimanfaatkan bisa lebih dari itu," kata Tatang (39) warga lainnya.

Ditambahkan Tatang, bila memang tidak memungkinkan untuk menata lantai II Pasar Rebo untuk tempat kafe dan tempat hiburan keluarga sebaiknya pengelola pasar (UPTD) bisa melakukan terobosan dalam menggeliatkan lokasi pasar di lantai II tersebut.

" Kalau memang tidak memungkinkan ditata untuk tidak mubazir, tentunya pengelola perlu memikirkan keberadaan lantai itu untuk dapat dimanfaatkan, mungkin dengan melakukan kerjasama dengan beberapa unsur pemerintah atau masyarakat," kata Tatang. (rif)


Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!




Penebang Liar Ranca Darah Kucing-Kucingan

PURWAKARTA, RAKA  - Upaya Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani PUrwakarta meminimalisir penebangan liar di wilayah Gunung Rancadarah, Purwakarta ternyata hanya dianggap angin lalu.

Para penebang ternyata kembali masuk hutan di wilayah tersebut secara diam-diam. Hingga kemarin Rabu (2/12), masih ada saja penebang liar tradisional yang nekat mencari peruntungan secara bersembunyi-sembunyi di gunung tersebut.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, para penebang tradisional itu beraksi pada malam hari. Sehingga ketika mereka sedang melakukan aksinya petugas sedang tidak ada di tempat.

" Setelah mendapatkan hasil jarahannya mereka kemudian menenggelamkan kayunya pada sebuah kolam untuk kemudian dibawa esok harinya," ujar sumber koran ini.(rif)

 


Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda?
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!




Sate Plered Purwakarta Rasanya Beda Dan Menggoda Selera

Makanan Khas Purwakarta 'sate maranggi Plered' selain lezat karena dagingnya tebal dan empuk, juga dikenal dengan bumbunya yang beraroma menggoda.

 
RIVA ARIFIN

SATE maranggi Plered dibuat dengan menggunakan bahan daging sapi atau kambing. Tidak beda dengan sate lainnya, olahan masakan sate Plered juga masih menggunakan tusuk kayu dan arang sebagai pembakar.
 
Namun, yang membuatnya berbeda dengan sate lain adalah bumbunya. Yakni berupa campuran garam dan gula merah. Setelah dicampur bumbu, sate baru dibakar. Biasanya, sate disantap dengan kacang atau kecap yang dicampur irisan bawang dan cabe. Meski kesannya sederhana, rasanya dijamin tidak terlupakan.

Seporsi sate maranggi yang terdiri dari 10 tusuk dijual seharga Rp 8.000, sedangkan teman makan sate seperti sebungkus nasi timbel dijual seharga Rp.2000, lalu ketan bakar seharga Rp.1500 kemudian semangkuk sayur sop kambing yang ditawarkan seharga Rp.6000.
 
"Rasanya beda dengan sate lain, sate ini lebih gurih dan empuk,"ujar Gita Rahmanda (21) ketika menikmati Sate Plered dikedai sate Mang Ujang disekitar lingkungan Stasiun Plered.
 
Saat ini, makanan Sate Plered banyak bisa didapat disekitar jalur Purwakarta-Bandung. Di jalur itu kedai para penjual sate tampak berdiri berjejer menawarkan dagangannya. Biasanya, kedai pedagang akan buka sekitar pagi hari dan tutup menjelang tengah malam. Dan saat akhir pekan kedai sate akan banyak disambangi pencinta sate.

"Pembeli biasanya akan ramai pada akhir pekan atau hari libur, bila sedang ramai kita bisa tutup lebih awal,"kata Ujang.
 
Jadi, bagi anda yang ingin merasakan tantangan baru soal makanan, menu khas sate maranggi plered bisa jadi pilihan. Selain harganya terjangkau makanan ini pun tak sulit didapat. Selamat mencoba! (*)


Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)





Ustad Al Hasby Tauziah Di SMA PGRI 3

PURWAKARTA, RAKA - SMA PGRI 3 Purwakarta bakal kedatangan ustad Ahmad Al-Habsy pada Sabtu (4/12) mendatang. Kedatangan Al Hasby, yakni untuk melangsungkan Tausiah bersama siswa dan guru selain memberikan pengarahan moral untuk peningkatan ahlak siswa.

Kepala Sekolah SMA PGRI 3 Purwakarta, Drs Oma Karsoma, mengatakan, kegiatan itu akan diikuti tak kurang dari 500 siswa terdiri kelas I, II, dan III. Sesuai rencana, acara yang dimotori Telkomsel itu akan difokuskan dengan tema peningkatan ahlak siswa dalam menyongsong masa depan.

" Tausiah diharapkan mampu menjernihkan perilaku para siswa siswi SMA PGRI 3. Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan memupuk siswa PGRI 3 agar terus eksis dan menghasilkan lulusan yang berguna bagi nusa dan bangsa," kata Oma Karsoma, kepada RAKA baru-baru ini.

Dilanjutkan dia, Tausiah yang sedianya menata hati menuju insan Rabbani tersebut juga dilangsungkan dalam rangka memberikan pengetahuan Islam dalam mengisi momen Idul Adha 1430 H. Rencananya, kegiatan akan dilangsungkan mulai pukul 08.00 hingga menjelang salat zuhur (12.30) WIB, diisi dengan berbagai siraman rohani.  

" Pada intinya ini pun sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan ajaran Islam di kalangan peserta didik yang juga sebagai calon generasi penerus bangsa, sehingga meningkat pemahaman, penghayatan, dan pengamatan nilai-nilai keislamannya secara benar dan kaffah menuju generasi muda unggul dan berkualitas," ujar Oma.

Dra Erliana A, staf pengajar SMA PGR 3 Purwakarta, menambahkan, kegiatan ini sebagai ajang memperbaiki diri. " Banyak pengetahuan ke-Islaman yang belum begitu dipahami secara mendalam. Karenanya, kesempatan ini akan sangat baik untuk diikuti   siswa sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan agama," tuturnya. (rif)



Sikap Peduli Lingkungan?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!




Ustad Al Hasby Tauziah Di SMA PGRI 3

PURWAKARTA, RAKA - SMA PGRI 3 Purwakarta bakal kedatangan ustad Ahmad Al-Habsy pada Sabtu (4/12) mendatang. Kedatangan Al Hasby, yakni untuk melangsungkan Tausiah bersama siswa dan guru selain memberikan pengarahan moral untuk peningkatan ahlak siswa.

Kepala Sekolah SMA PGRI 3 Purwakarta, Drs Oma Karsoma, mengatakan, kegiatan itu akan diikuti tak kurang dari 500 siswa terdiri kelas I, II, dan III. Sesuai rencana, acara yang dimotori Telkomsel itu akan difokuskan dengan tema peningkatan ahlak siswa dalam menyongsong masa depan.

" Tausiah diharapkan mampu menjernihkan perilaku para siswa siswi SMA PGRI 3. Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan memupuk siswa PGRI 3 agar terus eksis dan menghasilkan lulusan yang berguna bagi nusa dan bangsa," kata Oma Karsoma, kepada RAKA baru-baru ini.

Dilanjutkan dia, Tausiah yang sedianya menata hati menuju insan Rabbani tersebut juga dilangsungkan dalam rangka menjernihkan prilaku siswa mengisi momen Idul Adha 1430 H. Rencananya, kegiatan akan dilangsungkan mulai pukul 08.00 hingga menjelang salat zuhur (12.30) WIB, diisi dengan berbagai siraman rohani.  

" Pada intinya ini pun sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan ajaran Islam di kalangan peserta didik yang juga sebagai calon generasi penerus bangsa, sehingga meningkat pemahaman, penghayatan, dan pengamatan nilai-nilai keislamannya secara benar dan kaffah menuju generasi muda unggul dan berkualitas," ujar Oma.

Dra Erliana A, staf pengajar SMA PGR 3 Purwakarta, menambahkan, kegiatan ini sebagai ajang memperbaiki diri. " Banyak pengetahuan ke-Islaman yang belum begitu dipahami secara mendalam. Karenanya, kesempatan ini akan sangat baik untuk diikuti   siswa sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan agama," tuturnya. (rif)



Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web
Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online




Air Kiriman Kepung Komplek Panorama  

PURWAKARTA,RAKA - Meski kurang dari dua jam hujan mengguyur, tapi komplek Perum Panorama Purwakarta seperti dikepung banjir. Ketinggian air disudut-sudut komplek bisa mencapai 50 cm.

Seperti diungkapkan warga komplek Panorama di blok S, asep Ahyadi (38) kepada RAKA Rabu (2/12) kemarin dibilangan kantor PWI Purwakarta. Dikatakan dia, hampir setiap hujan turun kontan lingkungan tinggal mereka jadi seperti tempat kantung air.

" Padahal hujan cuma mengguyur selama 2 jam. Tapi, komplek kami langsung seperti tempat kantung air. Semuanya tumpah kesini," katanya.

Menurutnya, air hujan yang mengantung seperti diwilayahnya juga terjadi diblok J dengan rata- rata debit air sama, yakni sekira 50 cm atau se betis orang dewasa. Imbasnya, selain menggangu mobilitas warga genangan air itu pun dinilai merugikan.   

" Tidak jarang aktifitas kami terhambat akibat air yang mengantung ini. Apalagi kalau hujan turun deras dan lama ketinggian air bisa melebihi lutut orang dewasa," ujar Asep.

Andi Darmawan (30), warga lainnya, menuturkan, bersama perwakilan warga ajuan bantuan pada pihak terkait untuk mengatasi keluhan itu sudah dilayangkan. Namun hingga kemarin, pengajuan warga masih belum menuai hasil.

" Terkait hal ini, beberapa ajuan bantuan sudah dilayangkan oleh kami, namun rupanya belum ada hasil," sebutnya.

Sementara, beberapa warga setempat menyebut air hujan yang kerap mengantung tersebut lantaran lokasi komplek persis berada di lahan turunan. Apalagi, aliran air saat hujan bisa datang dari semua titik seperti daerah Kebon Kolot, RSUD, Gg beringin, Gg Mawar, dan sebagian daerah Munjul.

" Sedangkan saluran air yang ada di komplek kami hanya memiliki kapasitas sekira untuk satu meter saja, tentunya untuk menampung air yang masuk dari berbagai arah itu saluran tidak bisa mencukupi," ujarnya.

Warga blok A4 komplek Panorama, Fenti (32), mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut pihak terkait diharap dapat mendesak pihak pengembang segera menyelesaikan hal ini.

" Warga komplek dan sekitarnya harus rela menerima kebanjiran dikarenakan selama ini saluran air yang ada di tengah komplek tidak bisa menampung datangnya air dari berbagai arah," kucapnya. (rif)



Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini!


pengunjung