Kamis, 10 Desember 2009

Peningkaan Jalan Garokgek Di Apresiasi Warga



PURWAKARTA, RAKA - Peningkatan jalan Desa Garokgek, Kecamatan Kiara Pedes, Kabupaten Purwakarta sepanjang 825 meter mendapat apresiasi dari warga setempat. Pasalnya, peningkatan jalan dianggap sudah meningkatkan mobilitas warga.

Seperti diungkapkan tokoh masyarakat setempat Warno (50) kepada RAKA, Jumat (11/12). Kata dia, dengan ditingkatkannya jalan tersebut saat ini warga Garokgek lebih 'mobile' dalam melakukan aktifitasnya. Terlebih, bagi warga yang kesehariannya beraktifitas keluar desa.

" Sehingga dengan hasil pekerjaan panitia yang sudah melangsungkan peningkatan jalan ini warga pun sudah merasakan langsung manfaatnya," kata Warno.

Atas dasar itu, lanjut Warno, pihaknya atas perwakilan warga Desa Garokgek mengutarakan wujud terimakasihnya kepada Pemkab Purwakarta selain panitia pelaksana peningakatan jalan," ujarnya.

Aming (49), tokoh masyarakat lainnya, menuturkan, peningkatan jalan diharapkan dapat meningkatkan aspek ekonomi didaerahnya.
" Dengan swadaya masyarakat dan kerja sama pihak panitia bantuan hibah peningkatan jalan ini justru dimanfaatkan lebih dari maksimal. Diantaranya, penambahan panjang jalan sekira 80 meter. Selin itu, dari kerjasama ini pun panita dan warga dapat membangun drainase dan berm jalan," kata Aming.

Selanjutnya, tambah Aming, pihak pemerintah daerah bisa mengakomodir peengadaan air bersih di wilayah mereka. " Untuk permintaan warga terkait pengadaan air bersih masih harus dilakukan secara bertahap. Namun kami tetap akan berusaha mengakomodir agar hal tersebut dapat direalisasikan," terang Ketua Panitia Peningkatan jalan Desa Garokgek, H Momo Mulya.(rif)


Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain!


Perapatan Sadang Ladang Pengemis



PURWAKARTA, RAKA - Pengemis anak yang beroperasi di perempatan jalan utama wilayah Sadang Kota Purwakarta mulai menjamur, beberapa diantaranya ada bayi yang digendong untuk mendapatkan belas kasihan dari warga yang melintas.

Dari pantauan, di perempatan Sadang, Jumat (11/12) sedikitnya ada enam pengemis terdiri anak laki dan perempuan usia 5-10 tahun. " Kasihan juga melihat mereka harus berpanas-panas untuk mendapatkan uang, padahal anak-anak itu seharusnya tak dilibatkan dalam urusan mencari nafkah." ujar Jajang (34), warga Jl Veteran yang sehari-hari melintas di daerah perapatan Sadang Purwakarta.

Kata jajang, beberapa anak-anak tersebut menyanyi tanpa alat musik apapun dengan suara tak jelas agar warga memberikan belas kasihan dengan harap-harap cemas diberikan sumbangan. Setelah mendapat uang mereka berkumpul dengan teman lainnya.

Beberapa warga setempat, mengatakan, pengemis anak di wilayah tersebut bertambah terutama setelah lebaran. Kemungkinan, adanya larangan mengemis di wilayah DKI Jakarta menjadi pemicunya. Disebut, para pengemis anak itu berdatangan dari berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Indramayu, dan Subang selain Purwakarta sendiri.

" Tapi kan belum ada aturan hukum yang melarang warga memberikan sedekah. Meskidemikian, akan lebih baik bila pengemis anak itu dibina oleh dinas sosial," ujar Komar (45) yang sehari-harinya bekerja sebagai awak angkutan umum Sadang-Simpang Purwakarta. (rif)


Apakah wajar artis ikut Pemilu?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!




Komisi IV DPRD Siap Panggil Kepala Disnaker dan BLH

PURWAKARTA, RAKA - Desakan sejumlah pihak meminta keseriusan pemkab setempat atas dugaan adanya tenaga kerja asing tanpa ijin dan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari hasil produksi PT Fero Aloy di Kampung Congeang, Desa Cilangkap Kec Jatiluhur, Purwakarta mendapat respon positif dari ketua Komisi IV DPRD Purwakarta Neng Supartini.

Meski sebelumnya komisi yang membidangi masalah kesehjateraan masyarakat ini sempat menyatakan akan melakukan pemanggilan segera terhadap Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat dan Kepala Dinas tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi dari hasil sidak yang dilakukan beberapa waktu lalu. "Tapi, secepatnya akan kita panggil,"kata Neng Supartini kepada RAKA, seraya ingat dengan penyataannya belum lama ini.

Neng, menyatakan keterlambatan pemanggilan dua kepala dinas ini lantaran komisi yang dipimpinnya itu terlalu sibuk dan kerap berbeturan dengan tugas lainnya. Menurutnya, pemanggilan itu akan meminta klarifikasi atas ditemukannya sejumlah tenaga kerja asing yang diduga tak memliki ijin, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan. Bahkan sejumlah pertanyaan lain seperti peninjauan ijin ulang atas keberadaan perusahaan juga akan menjadi topik pembahasan nanti.

Anggota Komisi IV DPRD Purwakarta sebelumnya telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke PT Fero Aloy. Komisi ini menyatakan merekomendasikan kepada Pemkab Purwakarta untuk meninjau ulang perijinan atas adanya dugaan tersebut. Hal ini dilakukan banyaknya laporan dari masyarakat tentang penggunaan tenaga kerja asing asal cina serta polusi yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
 
Dari kunjungan mendadak itu pula, sejumlah anggota komisi ini pun menemukan sejumlah tenaga asing yang bekerja sebagai tenaga kerja biasa dan diduga bukan merupakan tenaga ahli. Jika terbukti, mereka bisa dianggap telah menyalahi aturan ketenagakerjaan.

Diberitakan Radar Purwakarta sebelumnya, LSM Triloka Purwakarta mempertanyakan keseriusan Pemkab setempat dalam menindak keberadaan PT Indotama Ferro Alloy yang diduga tidak mengindahkan kesehatan warga sekitar serta dugaan tenaga kerja asing yang tidak memiliki ijin bekerja. Sebab meski Komisi IV DPRD Purwakarta telah melakukan sidak dan menemukan dugaan kuat akan masalah tersebut namun hingga kini belum ada upaya serius yang dilakukan.(ton)



Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!




Hari Anti Korupsi, Mahasiswa Desak Hak Angket Mamin

PURWAKARTA, RAKA - Sekitar 200 mahasiswa yang tergabung dalam lintas organisasi kemahasiswaan di Purwakarta melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor DPRD Purwakarta Rabu (9/12) siang.

Aksi unjuk rasa yang bertepatan dengan peringatan hari anti Korupsi sedunia itu, untuk mendesak agar isu bergulirnya hak angket  kasus dugaan Jamuan Makan Minum sebesar 12.86 MIlyar bisa segera direalisasikan. Mereka juga menyatakan perang terhadap tindak pidana korupsi dalam bentuk apapun.

Ratusan mahasiswa ini sebelumnya melakukan aksinya di bunderan BTN Purwakarta dan menggelar orasi dan teaktrikal. Kemudian, mereka bergerak melakukan konvoi kendaraan menuju kantor DPRD Purwakarta.

Kedatangan Mereka lalu disambut sedikitnya 200 petugas kepolisian Polres Purwakarta yang diterjunkan untuk melakukan pengawalan. Menyusul, sebelumnya sempat menyebar kabar akan adanya aksi besar-besaran bertepatan dengan peringatan hari anti korupsi sedunia ini.

Selain mendesak hak angket Mamin, para mahasiswa juga menuntut agar DPRD Purwakarta ikut mendesak KPK agar turun tangan dalam penuntasan kasus Bank Century yang kini telah menjadi isu hangat bangsa ini. Aksi ini dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Cabang Purwakarta Dendri Miftah Agustian yang ditemui disela-sela aksi mengatakan, peringatan hari anti korupsi sedunia yang hampir dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia merupakan peringatan penting untuk mengatakan tidak terhadap tindak pidana korupsi.

Menurutnya, bergulirnya hak angket mamin yang kini terus bergulir di DPRD Purwakarta di desak segera direalisasikan. "Diharapkan adanya hak penyelidikan,sedikit banyak bisa membuat terang benderang kemana saja aliran dana itu digunakan,"ujarnya kepada RAKA, kemarin.

Apalagi, mahasiswa juga menyatakan akan terus memberikan dorongan moral terhadap hak penyelidikan kasus korupsi mamin yang kini menjadi sorotan ribuan mata masyarakat di Purwakarta.

"Dari dulu musuh HMI adalah korupsi. Maka kami juga akan terus melakukan pengawalan dan terus memberikan dorongan moral,"tandasnya.

Sementara itu, sejumlah anggota DPRD Purwakarta yang menemui para pengunjukrasa menyatakan bahwa hak angket mamin akan terus bergulir hingga pembentukan pansus mamin bisa diilaksanakan. Namun mereka mengaku sebelumnya harus melewati beberapa mekanisme yang harus ditempuh.

"Kita terus menggulirkan hak angket mamin. Bahkan kami pun saat ini terus mengumpulkan data-data untuk merealisasikan usulan hak angket tersebut,"kata Alwi Dani salah satu inisiator hak angket mamin. (ton)


Pemerintahan yang jujur & bersih? Mungkin nggak ya?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!


pengunjung