Jumat, 25 Desember 2009

5 Napi Dapat Remisi




PURWAKARTA, RAKA - Sebanyak lima narapidana di Kabupaten Purwakarta mendapat pengurangan masa hukuman atau remisi khusus Hari Raya Natal 2009, kata Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Purwakarta, Gumelar, Selasa (22/12).

Lima narapidana tersebut merupakan napi Kristiani yang ada di Lapas Purwakarta. Satu diantaranya, kata Gumelar, bebas setelah dipotong remisi sebesar 15 hari. " Yang mendapatkan adalah mereka yang beragama Kristen dan merayakan Natal, sesuai dengan namanya remisi khusus," katanya.

Gumelar mengatakan pemberian remisi dilakukan untuk menyambut hari besar keagamaan dan setiap HUT kemerdekaan 17 Agustus.  Remisi diberikan kepada warga binaan yang memenuhi sejumlah persyaratan, antara lain telah menjalani masa hukuman lebih dari 6 bulan dan berkelakuan baik.  " Masing-masing narapidana tersebut mendapat pengurangan masa hukuman antara 15 hari," katanya.

Jumlah warga binaan di Lapas Purwakarta mencapai 338 orang dengan rincian sebanyak 135 tahanan dan 203 narapidana.(rif)


Apakah demonstrasi & turun ke jalan itu hal yang wajar?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!




 
DPRD Desak PT.Indotama Perroaloy Ditutup

PURWAKARTA, RAKA - DPRD Purwakarta mendesak agar PT Indotama Perroaloy ditutup. Hal itu dikemukakan lantaran pihak perusahaan dinilai tidak merespon panggilan DPRD Purwakarta.

Ketua Komisi IV DPRD Purwakarta, Neng Supartini, mengatakan desakan ditutupnya perusahaan lantaran pihak perusahaan terkesan enggan merespon upaya DPRD untuk mengklarifikasi dugaan pencemaan lingkungan dan keberadaan tenaga kerja asing selain belum jelasnya ijin prinsipil pendirian perusahaan.

"Setelah dua kali ini mereka tidak merespon panggilan kami, maka selanjutnya keputusan yang akan ditempuh DPRD adalah mendesak PT Indotama Perroaloy ditutup," tegas Neng Supartini, Rabu (23/12).

Dikatakan Neng, atas masalah itu pihaknya juga telah memanggil dua orang kepala dinas yang dinilai bertanggungjawab untuk
memberikan penjelasan.  " Dalam hal ini juga dua orang kepala dinas sudah kita panggil," kata Neng.

Sementara ini, tambah Neng, pihaknya masih akan melakukan sejumlah koordinasi untuk melakukan upaya dari masalah tersebut. Sebab, hingga saat ini dari kabar yang diterima dan hasil sidak beberapa waktu lalu pihak perusahaan masih belum memberikan penjelasan.

"Kita juga belum mendapat informasi terkait bungkamnya perusahaan. Namun, sekali lagi surat penggilan itu akan kami layangkan," ujarnya.(rif)

 


Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!


Warga Cibinong Demo Indorama Warga Minta Relokasi




BOIKOT JALAN MASUK : Puluhan warga tampak membentuk barisan di sekitar depan gerbang masuk pintu masuk PT IRS Rabu (23/12) kemarin. Warga menunut agar pihak perusahaan segera merelokasi tempat tinggal mereka.(rif)

 

PURWAKARTA, RAKA - Dituding mencemari lingkungan, sekitar 50 orang pewakilan warga Kampung Sampih, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur geruduk PT.Indorama Syntetic Purwakarta, Rabu (23/12) sore. Mereka menuntut perusahaan untuk segera merelokasi tempat tinggal mereka.

Dalam aksinya, warga melakukan pemagaran dengan duduk diatas sebuah tikar tepat di depan gerbang masuk perusahaan. Selain itu, mereka pun membentuk semacam barisan/benteng dari kursi dan kendaraan roda dua. Akibatnya, sejumlah karyawan dan kendaraan barang yang hendak masuk perusahaan praktis terhalang dan dialihkan melalui pintu
lain.

Aban (50), warga setempat mengatakan kedatangan puluhan warga ke PT.IRS lantaran pihak perusahaan dinilai lambat terhadap janji memberikan solusi dari dampak pencemaran. Padahal, gangguan produksi pabrik di wilayah tinggal warga setiap hari masih berlangsung. Namun, kata dia, meski berkali-kali dilakukan konfirmasi secara formal dan non formal pihak perusahaan masih belum juga menyepakati permintaan relokasi warga.

"Kami jemu dengan janji perusahaan. Makanya hari ini kami datang untuk meminta kepastian," kata Aban dilingkungan gerbang masuk PT.IRS Purwakarta, kepada sejumlah wartawan, kemarin.

Tokoh pemuda setempat, Candra (45), mengatakan bila sampai tuntuan warga masih belum dipenuhi perusahaan, ia tidak menjamin kalau warga masih akan memberikan toleransi. " Minimal perusahaan memberikan kompensasi yang wajar. Tapi prioritas kami tetap minta untuk direlokasi lantaran kawasan yang ditempati bukan sekali ini saja tercemar,"
kata Candra kepada sejumlah wartawan.

Candra menyebutkan, selain pencemaran suara (bising dalam radius sekira 500m ke pemukiman warga) yang saat ini terjadi, sebelumnya juga kawasan warga sempat tercemar oleh gas produksi perusahaan. Bahkan, kata dia, ketika itu pencemaran sampai menimbulkan puluhan korban yang harus dilarikan ke rumah sakit. "Bukan kali pertama ini terjadi. Meski sosialisasi dilakukan perusahaan tapi itu belum dirasa cukup oleh warga, karena gangguan produksi perusahaan masih terus terjadi," ujar Candra. 

Kepala Desa Cibinong, Atip B Solihin, mengatakan pihak desa dalam hal ini sudah menjembatani agar keinginan warga bisa dipenuhi. Namun, sampai hari ini (kemarin, red) permintaan warga belum tereralisasi.  " Pertemuan sudah beberapa kali dijembatani tapi masih belum juga ada titik temu," ungkap Atip.

Satu perwakilan perusahaan, Hata, ditemui dikediaman warga (sebelum mendatangi perusahaan) mengatakan
pihaknya tidak tahu menahu akan hal ini. "Wah saya hanya keamanan saja pak. Untuk konfirmasi wartawan silahkan temui saja bapak Aliaman," singkat Hata. (rif/sep)


       Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT.  Rasakan bedanya sekarang!


      ___________________________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/


      Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

----Email Diteruskan----

Dari: rif_raka@yahoo.co.id
Kepada: waonelitsatu@yahoo.com
Kepada: waonelitsatu@yahoo.com
Email Keluar: Rab, 23 Des 2009 20:15 WIB
Judul: Trs: rif 1



--- Pada Rab, 23/12/09, Riva Arifin <rif_raka@yahoo.co.id> menulis:

Dari: Riva Arifin <rif_raka@yahoo.co.id>
Judul: rif 1
Kepada: "radar karawang" <raka_krw@yahoo.com>
Tanggal: Rabu, 23 Desember, 2009, 12:25 PM

CAp. Puluhan warga tampak membentuk barisan di sekitar depan gerbang masuk pintu masuk PT IRS Rabu (23/12) kemarin. Warga menunut agar pihak perusahaan segera merelokasi tempat tinggal mereka.(rif)

Dinilai Mencemari, PT IRS Di Demo Warga Cibinong

PURWAKARTA, RAKA - Dituding mencemari lingkungan, sekitar 50 orang pewakilan warga Kampung Sampih, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur geruduk PT.Indorama Syntetic Purwakarta, Rabu (23/12) sore. Mereka menuntut perusahaan untuk segera merelokasi tempat tinggal mereka.

Dalam aksinya, warga melakukan pemagaran dengan duduk diatas sebuah tikar tepat di depan gerbang masuk perusahaan. Selain itu, mereka pun membentuk semacam barisan/benteng dari kursi dan kendaraan roda dua. Akibatnya, sejumlah karyawan dan kendaraan barang yang hendak masuk perusahaan praktis terhalang dan dialihkan melalui pintu lain.

Aban (50), warga setempat mengatakan kedatangan puluhan warga ke PT.IRS lantaran pihak perusahaan dinilai lambat terhadap janji memberikan solusi dari dampak pencemaran. Padahal, gangguan produksi pabrik di wilayah tinggal warga setiap hari masih berlangsung. Namun, kata dia, meski berkali-kali dilakukan konfirmasi secara formal dan non formal pihak perusahaan masih belum juga menyepakati permintaan relokasi warga.

"Kami jemu dengan janji perusahaan. Makanya hari ini kami datang untuk meminta kepastian," kata Aban dilingkungan gerbang masuk PT.IRS Purwakarta, kepada sejumlah wartawan, kemarin.

Tokoh pemuda setempat, Candra (45), mengatakan bila sampai tuntuan warga masih belum dipenuhi perusahaan, ia tidak menjamin kalau warga masih akan memberikan toleransi. " Minimal perusahaan memberikan kompensasi yang wajar. Tapi prioritas kami tetap minta untuk direlokasi lantaran kawasan yang ditempati bukan sekali ini saja tercemar," kata Candra kepada sejumlah wartawan.

Candra menyebutkan, selain pencemaran suara (bising dalam radius sekira 500m ke pemukiman warga) yang saat ini terjadi, sebelumnya juga kawasan warga sempat tercemar oleh gas produksi perusahaan. Bahkan, kata dia, ketika itu pencemaran sampai menimbulkan puluhan korban yang harus dilarikan ke rumah sakit. "Bukan kali pertama ini terjadi. Meski sosialisasi dilakukan perusahaan tapi itu belum dirasa cukup oleh warga, karena gangguan produksi perusahaan masih terus terjadi," ujar Candra. 

Kepala Desa Cibinong, Atip B Solihin, mengatakan pihak desa dalam hal ini sudah menjembatani agar keinginan warga bisa dipenuhi. Namun, sampai hari ini (kemarin, red) permintaan warga belum tereralisasi.  " Pertemuan sudah beberapa kali dijembatani tapi masih belum juga ada titik temu," ungkap Atip.

Satu perwakilan perusahaan, Hata, ditemui dikediaman warga (sebelum mendatangi perusahaan) mengatakan pihaknya tidak tahu menahu akan hal ini. "Wah saya hanya keamanan saja pak. Untuk konfirmasi wartawan silahkan temui saja bapak Aliaman," singkat Hata. (rif/sep)


Akses email lebih cepat.
Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis)




TERKIKIS : Seni budaya wayanag golek di ambang kepunahan.

Seni Wayang Golek di Ambang Kepunahan

Generasi Muda Enggan Melestarikan

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak kesenian tradisional yang kini banyak ditinggalkan generasi muda. Banyak anak-anak muda sekarang enggan meneruskan seni yang sudah menjadi tradisi. Salah satu kesenian yang kini diambang kepunahan adalah wayang golek. Seperti apa kondisi seni wayang golek riwayatnya kini?

Riva Arifin, Purwakarta
----------------------------------------
Tidak mudah menjadi pecinta seni tradisional saat ini. Pecinta seni tradisional akan berhadapan dan bersaing dengan seni modern. Contohlah dangdut, pop, rock dan lainnya. Karena anak muda enggan menggeluti seni tradisi maka yang terjadi tentu terjadi mandeknya proses regenerasi. Kesenian tradisonal wayang golek juga mengalami ancaman itu. Para pecinta wayang golek bisa jadi tak yakin sampai kapan kesenian wayang ini bisa bertahan.

" Belum tahu juga sampai kapan kesenian tradisional wayang golek bisa bertahan, apalagi proses perubahan regenerasi budaya saat ini terus berkembang pesat," kata Oding (50) satu pecinta seni wayang golek di Purwakarta, kemarin.

Menurutnya regenerasi budaya memang persoalan yang paling mendasar dalam upaya pelestarian seni tradisional seperti wayang golek.  Apalagi, pentas seni wayang golek saat ini eksistensinya bisa dihitung. Kalau pun ada, keberadaannya terbilang jarang dan masih tidak banyak digandrungi kalangan remaja. " Paling pentas seni itu kalaupun ada cuma diselenggarakannya pada acara tertentu saja, seperti di hajat-hatajatan warga. Di televisi juga bisa dilihat siaran acara pentas seni budaya wayag golek ini malahan jarang," kata Oding.

Meskidemikian, lanjut Oding, mencintai produk kesesenian tradisional demi melanjutkan tradisi diakui sebagai sesuatu yang tak bisa dipaksakan. Apalagi, untuk menerusakan kesenian tradisional seperti wayang golek secara turun temurun bukanlah perkara mudah. Sebab istilah perkembangan seni, seiring waktu bakal tetap bergeser dan terus mengikuti perkembangan zaman.

" Hiburan baru yang oleh masyarakat dianggap lebih modern seiring waktu mengikis pandangan masyarakat akan perkembangan budaya seni tradisional itu sendiri. Karenanya, tidak aneh dalam kurun waktu beberapa tahun kebelakang pecinta seni tradisional seperti wayang golek terus menunjukkan kemerosotan meskipun upaya peningkatan masih terus dilakukan," kata Oding.

Tentunya, tambah Oding lagi, hal itu yang kemudian membuat para pelaku seni wayang golek kini jumlahnya juga makin sedikit. Selanjutnya, antisipasi maksimal terhadap eksistensi buadaya wayang golek harus dipikirkan secara bersama, sebab jika tidak, bukan tidak mungkin kesenian tradisional penginggalan nenek moyang kita ini lagi-lagi di klaim oleh bangsa lain. "Kita juga tidak maukan kalau budaya yang jelas-jelas sudah kita warisi sejak lama ini tiba-tiba diklaim sebagai ciptaan bangsa lain," ucapnya.

Pemerhati Budaya Lokal, Tedi Junaedi, di Purwakarta menambahkan keberadaan seni tradisional seperti wayang golek bukan tidak mungkin cepat terkikis lantaran keberadaannya bersaing dengan sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik sosial kultural dan teknologi yang lebih besar. Arus ini juga yang kemudian mewarnai kehidupan budaya bangsa hingga menyentuh kalangan muda dengan cara menggusur kepribadian dan karakteristik.

" Bila hal itu terus berlangsung, kemudian seni tradisional pun layaknya dijadikan tawanan budaya yang meniru secara total peradaban lain. Contohnya, sekarang saja kebudayaan bangsa sudah meniru kebarat-baratan. Padahal, kebiasaan dan adat bangsa sendiri sementara belum nampak jelas di keberadaban sebagian kalangan generasi bangsa saat ini,"jelasnya. (*)



Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!


pengunjung