Senin, 11 Januari 2010

WARGA SINDANGPANON MINTA PEMKAB SEGERA PERBAIKI JALAN




PURWAKARTA, RAKA- Kesal karena infrastruktur  jalan di sepanjang desa Sindangpanon Keacamatan Bojong belum juga diperbaiki hingga kini meskipun kondisinya sudah sangat rusak, sejumlah warga dari desa tersebut, sabtu (9/01) akhir pekan lalu menemui RAKA dan meminta RAKA untuk menuyuarakan keluhannya itu.

Dikatakan salah seorang warga, jalan yang panjangnya mencapai sekira lima kilometer itu saat ini kondisinya sudah rusak berat. Selain lapisan aspalnya sudah banyak yang mengelupas, banyaknya keroakan disepanjang jalan tersebut juga dikhawatirkan warga setempat bisa memicu terjadinya korban kecelakaan. " Aspalnya sudah pada rusak, sehingga timbul keroakan besar. Ini sangat berbahaya apalagi kalau malam hari karena tidak  ada lampu penerangan kecuali dari rumah warga sekitar." Ungkap Ahmad (38), warga Kp. Babakan Cinangka Desa Sindangpanon Kecamatan Bojong.

Banyaknya jalan curam, tambah Ahmad, menjadi  salah satu alasan warga untuk mendesak Pemkab Purwakarta agar segera memperbaiki jalan tersebut. Sebab, katanya, bila habis turun hujan seringkali jalan tersebut  tidak bisa dilewati warga dikarenakan kondisinya sangat licin. "Kalau sudah musim hujan, kondisinya lebih parah lagi. Selain curam karena merupakan daerah pegunungan, jalan tersebut juga sangat licin. Sehingga banyak  warga yang memilih memutar ke jalan lain meskipun jaraknya lebih jauh." terangnya.

Hal senada diungkapkan Barkah (50), warga Sindangpanon lainnya, dengan nada memohon dirinya mengharapkan agar pemkab Purwakarta bisa segera memperbaiki jalan yang menuju kampung halamannya itu. Sebab, katanya, dengan tidak diperbaikinya jalan tersebut, dirasakan Barkah sangat menghambat percepatan pertumbuhan ekonomi warga didesanya itu. "Disini (di Desa Sindangpanon) kan banyak warga yang menjalankan usaha rumahan, seperti pengrajin sapu ijuk juga usaha produk hasil tani lainnya. Kalau jalannya jelek, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas  pemasarannya." Ungkap Barkah, yakin.

Oleh karenanya, kata Barkah, jika Pemkab Purwakarta bisa segera memperbaiki jalan tersebut, selain akan sangat diapresiasi oleh warga setempat, hal ini juga dinilai Barkah akan menjadi sebuah tolak ukur apakah Pemkab Purwakarta saat ini prorakyat atau tidak. "Semoga saja Pemkab bisa segera merespon suara kami (warga sindangpanon, red)." Harapnya, singkat.



Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi!
Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba!


LAKA TOL, 3 PENUMPANG SELAMAT





MOBIL RINGSEK, 3 PENUMPANG SELAMAT 

SUKATANI, RAKA – satu unit mobil Honda CRV warna hitam ringsek setelah terguling beberapa kali sampai akhirnya terjun ke dalam jurang sedalam tiga meter lebih. Peristiwa tersebut terjadi minggu (10/01) dini hari, sekira pukul.02.30 Wib di sekitar KM 86.500 tol Cipularang Desa Cijantung Kec. Sukatani. Akibat kejadian tersebut, mobil dengan nomor polisi B 2373 GE itu mengalami kerusakan hebat di seluruh bagian bodinya. Sementara ketiga penumpangnya selamat dan hanya mengalami sedikit luka lecet saja.

Eki Mukhsin (20) pengemudi kendaraan nahas itu, minggu kemarin (10/01) kepada RAKA menuturkan, laka tunggal itu bermula saat mobil yang dikendarainya tengah melaju kencang dari arah Bandung menuju Purwakarta sekira pukul 02.30 wib. " Saat itu saya sedang dalam perjalanan dari arah Bandung menuju Purwakarta, sementara jumlah penumpang didalamnya ada tiga orang termasuk  saya. Yang lainnya adalah Gita (20) dan Ajan (20) keduanya warga Sindangkasih, Purwakarta" Ungkapnya.

Saat melintasi sebuah tikungan yang berada di KM 86, 500 tol Cipularang, beberapa meter kearah pintu tol Jatiluhur, terang Eki, ternyata kendaraan mengalami selip ban sementara kecepatan kendaraan saat itu tengah cukup tinggi. "Saat melintasi tikungan, diperkirakan karena mengalami selip ban tiba-tiba saja mobil yang sedang kami kendarai menjadi tidak bisa dikendalikan sampai akhirnya terjun ke Jurang setelah sebelumnya sempat berguling beberapa kali." Ujar pria yang mengaku asli warga Simpang, Purwakarta itu.

Beruntung, ucap Eki, meskipun kendaraan yang ditumpanginya mengalami rusak parah dan bahkan diperkirakan kendaraan tersebut tidak akan bisa dipergunakan lagi, tetapi dirinya beserta dua penumpang lainnya tidak mengalami luka yang cukup berarti.. "Alhamdulillah, ini keajaiban. kami bertiga tidak apa-apa. Padahal kalau melihat kondisi kendaraan rasanya tak mungkin kami bisa selamat.."imbuhnya, sambil menerangkan kalau pada saat itu kondisinya tengah turun hujan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kendaraan nahas tersebut baru bisa evakuasi petugas tol pada minggu (10/01) pagi harinya. Dan saat ini bangkai mobil masih disimpan di halaman pintu tol sadang, Purwakarta. Sementara, ketiga penumpangnya sudah bisa pulang ke rumah masing-masing. (Nos)





Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!


Siapkah kita memilih nanti?



Artikel ditulis oleh Megantara (mahasiswa JURNALIS yang magang di Radar Karawang Dari Undip Semarang)
 

Di tahun 2010 ini lebih dari 300 kabupaten kota di seluruh Indonesia akan melaksanakan Pilkada, Di Jawa Barat sendiri lima Kabupaten dan Kota akan menyelenggarakan pemilihan Bupati dan Walikota pada tahun 2010. Kelima Kabupaten dan Kota yang akan melaksanakan Pilkada itu masing-masing Kabupaten Bandung, Sukabumi, Indramayu dan Kabupaten Karawang serta Walikota Depok.

Kita sebagai warga masyarakat Kabupaten Karawang akan ikut menentukan kearah mana kebijakan pembangunan Kabupaten Karawang ke depannya dengan cara memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan diselenggarakan melalui prosesi sakral bernama pilkada. Pilkada merupakan cara yang demokratis untuk memilih pimpinan daerah yang baik dan berkualitas. Tentu saja dilakukan dengan cara yang baik dan sportif, tidak menghalalkan segala cara dalam meraih kekuasaan.

Pilkada sebagai sarana demokrasi politik, bukan untuk memilih pemimpin partai politik atau pemimpin komunitas masyarakat tertentu, melainkan memilih pemimpin seluruh rakyat sekaligus pemimpin pemerintahan di kabupaten/kota atau provinsi yang mampu menjalankan peran dan fungsi kepemimpinannya sesuai kebutuhan wilayah dan masyarakat yang ada di daerah pemilihan.

Riset JPIP (The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi) menunjukkan bahwa kemajuan suatu daerah berbanding lurus dengan faktor leadership kepala daerah. Dengan kata lain, maju tidaknya suatu daerah sangat bergantung pada kualitas dan kapabilitas kepala daerah. Dengan demikian pilkada yang akan di gelar di Karawang sangat mempengaruhi kemajuan Kabupaten Karawang di masa depan.

Mendekati pelaksanaan pilkada, pencerahan politik masyarakat dalam pilkada perlu terus diaktualisasikan dengan disandarkan pada upaya pemberdayaan dan pendewasaan masyarakat dalam berpolitik, dengan semangat untuk saling bersinergi dalam satu tujuan yang sama, yaitu pemilihan yang aman dan lancar. Sedangkan target akhir, adalah terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati yang memiliki kompetensi dan kemampuan membangun iklim sejuk dan kondusif serta mempunyai komitmen tinggi dalam mendayagunakan sistem guna meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Karawang.

Pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan politik agar apresiasi politik masyarakat dalam pemilihan dapat terekspresi dengan kesadaran dan kedewasaan yang tinggi serta profesional dalam menentukan pilihan, sehingga dapat terpilih pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mampu membawa masa depan daerah menjadi lebih baik.

Dari aspek kelancaran dan sukses tahapan proses penyelenggaraan pilkada, adalah menjadi tanggung jawab KPUD dengan dukungan fasilitasi Pemerintah Daerah, DPRD, stakeholders terkait serta iklim sosial politik dan kehidupan masyarakat yang sejuk dan kondusif.

Sedangkan dari aspek kompetensi dan kualitas pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah, adalah menjadi tanggung jawab parpol dalam proses seleksi calon. Apabila kita mengacu pada ketentuan UU No 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 2005, partai politik menjadi pintu utama pencalonan pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah.

Artinya, partai politik paling memiliki peluang dan kewenangan dalam proses seleksi terhadap siapa pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang akan dipilih dan diajukan dalam kompetisi demokrasi pilkada.

Saat ini beberapa beberapa partai politik di Karawang sudah banyak yang menerima proposal pengajuan calon kepala daerah dari tokoh-tokoh masyarakat.  Dan bahkan para birokrat sudah ada yang pasang kuda-kuda untuk merapat ke tokoh tertentu yang akan maju sebagai calon bupati.

Lalu masyarakat harus "merapat" kemana? Dari desas-desus yang berkembang, masyarakat sedikit banyak mengetahui walaupun belum yakin 100% calon tersebut maju, disetujui parpol pengusung dan ditetapkan oleh KPUD sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada di bulan Oktober nanti.

Etika Politik
Partai politik dan calon kepala daerah sangat memegang peranan penting selama proses pilkada itu berjalan. Kedua aktor inilah yang memegang peranan, apa dan bagaimana demokrasi itu berjalan dan dijalankan, dan tentang hal ini adalah sangat tergantung dari permainan dan etika politik yang ada dan diperankan oleh masing-masing pemain politik itu.

Jelasnya, hal ini sangat tergantung dari moral dan moralitas yang dimiliki masing-masing. Berbicara masalah moralitas, kita perlu memahami secara mendalam apa sebenarnya moralitas itu. Benny Susetyo (2004) mengatakan; moralitas adalah keasadaran jiwa terdalam dari tiap-tiap manusia; kesadaran hati nurani untuk menghormati dan mencintai sesama, membela kaum tertindas, bersikap altrulistik dengan mementingkan kepentingan masyarakat banyak dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai humanisme.

Kapabilitas
Kapabilitas kandidat kepala daerah merupakan rangkaian kemampuan yang dimiliki oleh sosok kandidat dalam konteks sistem manajerial atau kepemimpinan yang didukung oleh 2 (dua) frame yakni : frame of reference dan frame of experience. Frame of reference atau kerangka referensi sangat dekat dengan intelektualitas umumnya bersifat ilmiah berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh seorang calon. Sedangkan frame of experience atau kerangka pengalaman merupakan pengetahuan seseorang yang diperoleh melalui proses pembelajaran di luar pendidikan formal. Ukuran dari frame of reference ini sangat ditentukan oleh lamanya waktu dan tempat dimana setiap orang mendapatkan pengetahuan. Seyogianya kedua kerangka rujukan ini lebih baik disandang oleh sosok pemimpin. Andaikan hanya frame of experience lebih mendominasi, maka agaknya terjadilah kepincangan dalam menentukan sikap dan melakukan tindakan-tindakan terutama yang berkaitan dengan kebijakan politisnya. Ada baiknya jika frame of reference seimbang dengan frame of experience.

Kredibel
Kredibilitas kandidat kepala daerah merupakan keyakinan/kepercayaan terhadap karakter/sifat dasar yang alamiah dan lahiriah disandang oleh seseorang. Setiap orang punya karakter yang tidak pernah sama dengan lainnya. Karakter dimaksud sudah diwariskan atau bawaan sejak lahir, dan tidak akan pernah berubah selama hayat seseorang, walaupun berhasil ditempah mendekati baik oleh lingkungan, namun bahan dasar dari bangunan karakter itu berkuasa absolut untuk selamanya dalam hidup seseorang.

Ketiga kriteria tersebut mutlak harus dipenuhi oleh semua pasangan calon bupati dan wakil bupati sebagai dasar pertimbangan masyarakat dalam memilih, setelah itu barulah masyarakat mencermati visi misi, motif politik, dan lain sebagainya.

Masyarakat harus lebih jeli dalam menetukan pilihan karena jika hanya ikut-ikutan atau dipengaruhi oleh bisikan-bisikan tidak bertanggungjawab maka dapat dipastikan jalannya pemerintahan kabupaten Karawang 5 tahun kedepan akan stagnan atau bahkan lebih buruk dari sekarang.

Kita sudah berpengalaman dengan Pilkada yang pertama, mudah-mudahan kita bisa belajar dari pengalaman itu, jika sekarang tumbuh perasaan menyesal karena pilihannya kurang cakap sebaiknya hal itu tidak boleh terulang di Pilkada yang akan datang.

Saatnya masyarakat Karawang makin dewasa dalam berpolitik, harus sudah mengerti bagaimana menentukan pilihan politiknya berdasar preferensi dan aspirasi politiknya. Janji-janji politik dan kegiatan "tebar pesona" para kandidat pada proses kampanye nanti harus dicermati dengan saksama. Perkenankan saya mengutip pernyataan pemimpin kita "siapa menanam yang baik akan menuai pula hasil yang baik" (Suarakarya-Online), saya interpretasikan pernyataan itu menjadi, siapa yang memilih calon pemimpin yang baik maka baik pula hasilnya bagi kemajuan Kabupaten Karawang.

Mewujudkan pemerintahan daerah yang efekif, efisien dan akuntabel dalam rangka mencapai tujuan otonomi daerah bukan pekerjaan yang sederhana. Suksesnya pelaksanaan otonomi daerah tidak dapat dijalankan oleh komponen pemerintah saja, justru juga memerlukan dukungan yang besar dari komponen lain, yaitu swasta dan masyarakat yang berinteraksi dalam satu sistem tata pemerintahan yang baik (good governance).

*) Megantara Halley R.
   Alumnus SMA Negeri 5 Karawang


Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini!


Marak Anak SMP Pakai Motor



 CAP. Anak SMP Purwakarta yang sudah mengendarai kendaran bermotor.(*)

PURWAKARTA, RAKA - Himbauan  Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dispendikpora) Purwakarta yang melarang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengendarai sepeda motor ternyata tidak digubris. Hingga kemarin (10/1), masih banyak siswa SMP yang mengendarai motor saat berangkat dan pulang sekolah terutama diwilayah pelosok kecamatan.

Seperti yang terjadi di Jalan Sukatani Purwakarta kemarin. Lepas pukul 13.00, banyak siswa SMP yang mengendarai motor, bahkan sebagain tidak memakai helm. Mereka juga berboncengan dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Pemandangan serupa juga terjadi di sejumlah ruas Jalan Singadilaga Purwakarta arah Bandung. Beberapa siswa SMP dengan cuek mengendarai sepeda motor. Mereka juga melaju dengan kecepatan tinggi meski sebagian masih menggunakan pengaman kepala. Namun sayang, beberapa siswa maalahan tampak berbonceng tiga.

Sementara itu, kondisi serupa juga kerap terlihat di Jalan Wanayasa arah Subang. Beberapa siswa SMP tampak mengendarai motor. Begitu jam sekolah usai, mereka langsung tancap gas motornya dengan kecepatan tinggi.

Seorang pelajar SMP, Gina (15) mengatakan, jarak rumahnya terlalu jauh dari sekolah. Sekolahnya berada di Purwakarta, sedangkan rumahnya berada di wilayah Pondoksalam, Kecamatan Pasawahan. Akhirnya, orang tuanya membelikan dirinya motor untuk transportasi ke sekolah. "Daripada naik angkutan, mendingan naik motor, lebih efisien,'' katanya.

Gina mengaku, dirinya sudah mahir mengendarai sepeda motor. Meski begitu, dia mengaku belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Maraknya siswa SMP mengendarai sepeda motor membuat beberapa warga was-was. ''Kalau jam pulang sekolah, setiap melintas di jalan arah Subang saya selalu berhati-hati. Soalnya, anak-anak (siswa SMP) itu kalau naik motor ngawur,'' kata Dede (29), seorang warga Pasar Rebo (rif).

 




Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)


pengunjung