Senin, 13 April 2009
Air Waduk Jatiluhur Limpas
PURWAKARTA,RAKA-Air waduk Jatiluhur Purwakarta, Senin (4/3), mulai limpas. Meski demikian, Perum Jasa Tirta II nyatakan kondisi waduk relaif aman.
Direktur PJT II Purwakarta, Jendam Gurusinga, saat dihubungi wartawan, mengatakan, limpasan terjadi karena batas air saat ini berada diatas batas normal, yakni, lebih dari 75 sampai 107 m.
"Tidak ada yang luar biasa. semuanya aman-aman saja. Kelebihan air itu kita buang atau limpaskan kealiran sungai citarum,"terang Jendam melalui telepon selulernya, kemarin.
Menurutnya, kondisi demikian adalah hal biasa. Limpasan atau lupan air, secara global tidak akan menimbulkan dampak bagi sektor lain semisal halnya pertanian. Justru, sambungnya, kelebihan air di waduk bisa dikatakan berkah, sebab selain bisa dimanfaatkan untuk persedian air juga bisa dimanfaatkan untuk hal lain seperti pengadaan sumber listrik.
"Limpasan air tak akan menimbulkan pengaruh untuk sektor lainnya. Ini biasa, setiap lebih kita limpaskan,"katanya.
Lebih lanjut Jendam mengatakan, tinggi muka air jatilihur saat ini adalah 107,4m. Kondisi tersebut lebih tinggi dari batas normal air bendungan sekitar 4 cm. Limpasan air sambung dia, diteruskan melalui sumur penampungan, selanjutnya dilairkan ke sungai citarum.
"Aliran itu diantaranya tarum barat, timur, dan utara. Semuanya bermuara kelaut,"jelas Jendam lagi.
Saat ini, PJT terus melakukan pengawasan dengan menugaskan dua orang petugas pengawas dibantu petugas lain dari pihak PJT.
"Kita tugaskan dua petugas untuk melakukan pengawasan, selain itu personil dari PJT pun ikut diterjunkan,"tukasnya.
Sementara, kondisi naiknya debit air waduk Jatiluhur diakui petani jaring apung tak mempengaruhi kegiatan budidaya dan ternak ikan. Luas 83 km waduk dengan kapasitas air sekitar 2 miliar kubik itu hingga kemarin masih bisa dimanfaatkan ribuan petani jaring apung.
"Naiknya debit air tidak memberikan dampak berarti bagi kami. Tapi, kalau sebaliknya wah bisa gawat,"imbuh Adam (29) seorang petani jaring Apung di wilayah servis, Jatiluhur. (rif)
0 komentar:
Posting Komentar