PURWAKARTA, RAKA - Ratusan rumah di Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cikao yang berada diwilayah tersebut. Sungai Cikao mulai meluap sejak Rabu (17/3) malam, hingga Kamis (18/3) pagi, air tampak masih mengenangi pemukiman ratusan warga setinggi lutut kaki orang dewasa.
Pantauan Radar Purwakarta, Kamis (18/3) pagi, tak hanya rumah, kantor pemerintahan desa setempat, bangunan sekolah dasar dan mushala serta area pesawahan warga juga terendam banjir. Akibatnya, aktifitas warga dan jalannya pemerintahan desa nyaris lumpuh. Masyarakat memanfaatkan perahu menyebrangi wilayah tergenangi banjir, untuk membantu aktifitasnya. Disebagian wilayah Cikao Bandung yang terbanjir memiliki tekstur tanah cekung berbentuk hurup "U" sehingga dibeberapa titik ketinggian air bahkan mencapai 1,5 meter.
Warga setempat, Sutisna, (38), menuturkan, air bah Sungai Cikao mulai mengepung pemukiman warga Cikao Bandung sejak Rabu malam, saat wilayah ini sejak Rabu petang hingga malam terus diguyur hujan lebat. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang diwilayahnya tersebut. Banjir hanya mengakibatkan ratusan rumah, kantor desa, area pesawahan dan ternak diwilayahnya, terendam banjir.
Sejauh ini, diakuinya, belum ada warga yang melakukan pengungsian. Pasalnya, kata dia, banjir tersebut sudah rutin setiap tahun saat musim hujan. " Gimana ya, masyarakat dilanda panik, memang ya. Sekalipun rutin, tapi air datang suka mendadak hingga mengenangi pemukiman disini," ungkapnya.
Penyebab banjir masih klasik, meluap Sungai Cikao. Akibat curah hujan tinggi dibagian hulu sungai di Wanayasa, kemudian mengalir ke sungai ini hingga ke Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Pemicu lainnya, ia menduga, akibat terlambatnya petugas air PJT II Jatiluhur di pintu air Curug, sehingga air meluap.
" Sungai Cikao ini juga merupakan aliran air PJT II Jatiluhur yang mengalirkan ke Bendung Curug, Karawang. Kami sudah seringkali meminta PJT II Jatiluhur agar merelokasi warga disini, tetapi PJT II Jatiluhur hingga sekarang belum merespon," tukasnya. (rif) |
|
0 komentar:
Posting Komentar