Rabu, 09 Desember 2009




Massa GMMP Demo Kejari, Tuntut Kejari Tuntaskan Kasus Korupsi

Kisah usang tikus-tikus kantor yang suka berenang disungai yang kotor. Kisah usang tikus-tikus berdasi yang suka ingkar janji lalu sembunyi.
Dibalik meja teman sekerja, didalam lemari dari baja. Kucing datang cepat ganti muka segera menjelma bagai tak tercela, masa bodoh hilang harga diri, asal tidak terbukti ah tentu sikat lagi.

Demikian lansiran lagu musisi terkenal Iwan Flas yang dikumandangakan GMMP (Gerakan Moral Masyarakat Purwakarta) didepan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta, Kamis (10/12) sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin saat mengkritik kinerja aparat hukum dalam menangani sejumlah kasus dugaan korupsi di kab Purwakarta.  

Dalam orasinya, masa GMMP menegaskan agar Kejari Purwakarta dapat objektif dan tidak tebang pilih serta tanpa rekayasa dalam menuntaskan kasus dugaan kosupsi yang terjadi di Purwakarta.

" Kami minta Kejari tidak setengahhati dan main-main dalam menuntaskan kasus korupsi di Purwakarta. Dan bila Kejari sangup menyatakan tidak akan 'nakal' dalam menuntaskan kasus korupsi yang sudah terjadi di Purwakarta maka kami pun siap mendukung dan memberikan kontribusi untuk meringankan kinerja para aparat hukum," tandas Ketua GMMP Purwakarta Hikmat Ibnu Aril dalam orasinya.

Sementara, Ketua KNPI Purwakarta Munawar Kholil yang ikut melakukan orasi juga menuntut pihak Kejari tidak lamban menangani kasus korupsi yang diduga sudah melibatkan sejumlah pihak penting. Bahkan, Kholil pun meminta pihak Kejari dapat menetapkan sikap dan mempublikasikan penetapan waktu penanganan kasus korupsi yang saat ini tengah ditangani pihak Kejari.  

" Kami minta kejelasan dan keadilan pihak Kejari menangani kasus dugaan korupsi ini? Mau sampai kapan penanganan kasus ini dapat diungkapkan. Satu contoh saja,  penanganan kasus jamuan makan minum yang baru menetapkan dua tersangka. Padahal secara logika nilai yang tergolong fantastis itu (11, 8 m) tidak mungkin digunakan oleh satu atau dua pihak saja. Karenanya, dalam hal ini pihak Kejari harus bisa bersikap tegas dan mengusut tuntas kasus tersebut hingga ke akar," kata Kholil.

Tidak berbeda dengan yang diungkapkan Direktur PCW Purwakarta Soni Surya. Kata dia, penanganan kasus korupsi di Purwakarta wajib dituntaskan seadil-adilnya.  

Dalam aski yang digelar sehubungan dengan hari anti korupsi tersebut, masa GMMP sedikitnya menuntut enam poin pada pihak Kejari untuk menuntaskan sejumlah kasus. Ke enam poin itu, yakni kasus jamuan mamin Rp 11, 8 m, menindaklanjuti kasus DBBA dan GIC berdasarkan fakta persidangan, kasus dugaan korupsi Disdik Rp 2,4 m, kasus korupsi liunggunung Rp1,3m, kasus korupsi pompanisasi Maniis Rp 2 m, dan kasus-kasus dana aspirasi.

Kasi Pidsus Kejari Purwakarta, Jaya Siahaan, yang menemui masa GMMP mengatakan, sejumlah tuntutan penuntasan kasus Korupsi tersebut masih dalam penanganan beberapa pihak terkait. Disebut, seperti kasus jamuan mamin selain masih dalam persidangan juga masih ditangani pihak Kejati jabar. Tindaklanjut kasus DBBA dan GIC, diteruskan ke pihak Kejati Jabar dan sudah dalam penanganan penyidik. Kasus dugaan korupsi Disdik masih dalam proses penanganan yang sudah ditindak dengan memeriksa lebih dari 100 orang saksi. Kasus Liunggunung masih dalam proses.


Kasus pompanisasi Maniis masih ditangani Polres Purwakarta. Dan terakhir Kasus dana aspirasi yang sejauh ini sedang ditangani dan masih harus mencari AB untuk menentukan langkah langkah selanjutnya. " Kita terus lakukan koordinasi dengan pihak Kejati dalam menangani hal ini. Namun untuk kepastianwaktu kapan proses ini bisa diselesaikan kitamasih harus menunggu sen dari Kejati," terang Jaya dalam dialog bersama masa GMMP Purwakarta. (rif)



Apakah wajar artis ikut Pemilu?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!




Dua Warga Subang tewas Tergilas Micro Bus

PURWAKARTA,RAKA- Kecelakaan fatal dengan korban tewas pengendara motor kembali terjadi. Kali ini terjadi di Jalan Cibatu Kampung Cisantri, Desa Cilandak, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta. Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis (10/12) kemarin dan menyebabkan dua orang tewas seketika di tempat kejadian.

Informasi yang dihimpun RAKA, saat kejadian pengendara motor naas yang diketahui, Saepudin (30) warga Dusun II Cihuni Rt15/5 Desa Cimayasari Kabupaten Subang dan Nana Sumarna (40) warga Kampung Tenjolaut Desa Jalupang Kecamatan Cipendeuy Kabupaten Subang. Keduanya saat kejadian, tengah mengendarai kendaraan motor jenis Jupiter Z No Pol T 6826 UJ.

Kedua korban tewas setelah terlindas sebuah kendaraan micro bus No Pol E 7687 V yang dikemudikan M. Ramdani (36) warga Kampung Korongcongok, Desa Karangsetra, Kabupaten Bekasi setelah mencoba menghindari tabrakan. Namun naas, saat mencoba menghindari tabrakan   dengan membanting kendaraan ke arah kanan jalan justru ke dua pengendara motor itu terjatuh dan langsung terlindas kendaraan yang melaju dari arah berlawanan dan menyebabkan keduanya tewas seketika ditempat kejadian.

" Keduanya tewas seketika ditempat kejadian setelah mencoba menghindari tabrakan. Saat ini kami masih menangani kasus laka ini," kata Kanit Laka Lantas Polres Purwakarta IPDA Iwan Rasiwan kepada RAKA di ruang Laka Lantas Polres Purwakarta kemarin.

Akibat peristiwa itu, lalu lintas Jalan subang Purwakarta sedikit terhambat. Sementara kedua korban langsung dilarikan ke RSUD Bayuasih Purwakarta.(rif)



Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda?
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!


Pelayanan Perizinan BPN Hambat Investasi Kabupaten



 
PURWAKARTA, RAKA - Kendala pemeringkatan kualitas pelayanan investasi yang diukur dari dua aspek inti yaitu perizinan usaha dan sistem informasi di Purwakarta masih terkendala oleh beberapa aspek. Salah satunya, lambannya kinerja BPN (Badan Pertanahan Nasional ) Purwakarta.  

Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepada sejumlah wartawan usai menerima penghargaan Invesment Award 2009 di BKPM, Rabu (9/12) kemarin siang. Menurut Dedi, kinerja BPN yang masih relatif lamban tersebut dinilai semisal dari proses perijinan.


" Kita buka saja hari ini, satu kendala dalam meningkatkan pelayanan investasi diantaranya dari pihak BPN. Dimana, hal itu muncul seperti dalam proses perijinan yang masih relatif lama," kata Dedi.


Meskidemikian, lanjut Dedi, dengan dianugerahinya kab Purwakarta sebagai pemenang pertama Invesment Award 2009 kemudian pihak BPN dapat bekerja sama lebih optimal dengan pihak pemkab untuk mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan.


" Mudah-mudahan saja BPN bisa merespon dengan dinobatkannya Purwakarta sebagai peraih terbaik invesment award 2009. Dan kemudian melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan apa yang digulirkan pihak kami," kata bupati.


Kepala BPMPTSP Purwakarta, Nana Narasa, mengatakan, proses pelayanan yang terkendala itu diantaranya muncul dari ketidakterbukaan pihak BPN dalam melakukan pelayanan. " Misalnya saja, BPN tidak memberikan standar baku (inventarisasi pelayanan) dari layanan yang mereka berikan pada setiap aspek, dalam artian kurang transparan," ucap Nana.


Nana menyebut, terkait hal ini sinergitas pihak Pemkab dan BPN masih sulit untuk diselaraskan lantaran BPN merupakan lembaga yang bukan berada di bawah otoritas pemkab Purwakarta. " Meskidemikian kami mengharapkan pihak BPN Purwakarta dapat merespon prestasi yang sudah kita raih sekarang, sehingga ke depan apa yang diharapkan pemerintah daerah pun bisa berjalan sebagaimana mestinya," kata Nana.


Dibagian lain, Bupati Dedi menyebut kualitas pelayanan investasi yang diukur dari dua aspek inti yaitu perizinan usaha dan sistem informasi kemudian juga selanjutnya dapat diserap para investor yang hendak menanamkan modalnya di Kab Purwakarta. " Artinya dengan hal itu pun, para investor itu tak perlu lagi melalui 'guide' saat berminat untuk menanamkan modalnya di Purwakarta. Cukup dengan e-mail atau sms layanan maupun melalui staf pembatu maka pihak kami pun akan langsung meresponnya dalam waktu yang relatif lebih singkat dan cepat serta tidak berbelit-belit," terangnya.(rif)


Akses email lebih cepat.
Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis)


Seniman Ajak Masyarakat Tidak Antipati Terhadap Korupsi



CAP. Aksi para seniman mengajak masyarakat tidak antipati pada tindakan korupsi Rabu (9/12) kemarin sore di Bunderan BTN Purwakarta.


PURWAKARTA, RAKA - Sekitar 15 orang seniman di kab Purwakarta menggelar aksi teaterikal di Bunderan BTN Purwakarta dalam mengisi hari anti korupsi sedunia, Rabu (9/12) kemarin sore. Dalam aksi teaterikal tersebut, para seniman menggambarkan dan menegaskan agar masyarakat tidak diam dan mau berdiri melawan tindakan korupsi.

Pantauan RAKA, selain membawa spanduk bertuliskan ajakan melawan korupsi para seniman juga meneriakan yel-yel dan membacakan sejumlah puisi. Mereka juga tampak membagi-bagikan selebaran anti korupsi pada sejumlah warga Purwakarta yang melintas untuk memberikan dukungan melawan tindakan kejahatan korpupsi  yang mereka anggap sudah semakin menjadi-jadi.

" Dimana posisi rakyat? apakah rakyat hanya alat untuk memperkuat otot-otot kekuasaan. Bahkan dari beberapa rentetan sikap korup ini justru menjelma menjadi panggung pertunjukkan bagi badut sok pahlawan yang berlomba unjuk gigi di hadapan rakyat. Selamatkan rakyat Indonesia! mari menjadi orang baik-baik," ajak seniman Purwakarta dalam aksinya.

Seniman juga memperagakan sejumlah aksi teaterikal tindakan korupsi di Indonesia, terutama menyikapi permasalahan Bank Century yang sampai saat ini dinilai masih belum jelas juntrungannya. Dalam mempertegas sikapnya itu, mereka menggambarkan dan memperagakan dua hantu Bank Century yang sudah tega memakan uang dari hasil korupsi hanya untuk kepentingan yang tidakberpihak kepada rakyat.

Aksi para seniman tersebut sempat menyedot perhatian warga Purwakarta yang kebetulan melintas bunderan BTN. Akibatnya, ruas jalan Sudirman sore kemarin sempat terjadi kemacetan. (rif)


Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!


Purwakarta Juara Satu Invesment Award 2009 Indonesia




CAP. Anugerah Invesment Award 2009 diberikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Hatta Radja pada Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, Rabu (9/12) kemarin di Auditorium Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
 

PURWAKARTA, RAKA - Kabupaten Purwakarta Jawa Barat dianugerahi sebagai satu dari enam kabupaten terbaik yang masuk dalam nominasi Investment Award 2009. Tidak tanggung-tanggung, dalam ajang Investment Award tersebut, Purwakarta bahkan dipredikati sebagai juara I pencipta iklim investasi terbaik dalam pelayanan penanaman modal di Indonesia. Anugerah Invesment Award 2009 tersebut langsung diberikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Hatta Radja pada Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, Rabu (9/12) kemarin di Auditorium Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Hatta Radja mengharapkan ajang Investment Award dapat menghasilkan 'regional champions' yang bisa menjadi contoh positif bagi daerah lain di Indonesia. Sehingga, upaya tersebut dapat lebih memperbaiki iklim investasi nasional dengan mendorong kompetisi antar daerah untuk menggali potensi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

" Tentunya dalam upaya pencapaian tersebut hal yang perlu ditingkatkan lagi yakni berkaitan dengan kecepatan pelayanan dan perbaikan iklim usaha yang telah dilaksanakan. Artinya, penciptaan iklim usaha yang baik serta kecepatan pemberian pelayanan bagi investor harus menjadi motivator dan komitmen bagi seluruh pemerintah daerah di seluruh Indonesia," trang Hatta.

Dalam kesempatan itu, Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Agung Pambudi mengatakan investment Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada daerah yang berhasil melakukan terobosan dalam bidang investasi dan perbaikan iklim usaha. Adapun tim penilai terhadap daerah yang menyandang predikat terbaik itu dilakukan oleh BKPM bekerjasama dengan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).

Disebut juga, hasil survei KPPOD tahun 2008 terhadap 243 kabupaten/kota menunjukan sebaran variasi bobot permasalahan tata kelola ini kedalam sejumlah faktor kunci yaitu pengelolaan infrastruktur fisik (35%), akses lahan dan kapasitas hukum pertanahan (14%), biaya transaksi/inefisiensi pungutan (9,9%) dan lainnya. Guna menelisik lebih jauh peta persoalan yang ada, menjelang akhir tahun 2009, KPPOD dan BKPM kembali melaksanakan survei massal di 291 kabupaten/kota. Studi pemeringkatan kualitas pelayanan investasi tersebut guna mengukut dua aspek inti yaitu perizinan usaha dan sistem informasi.

Sementara, enam kabupaten/kota di Indonesia yang masuk kedalam nominasi daerah yang memberikan pelayanan terbaik dalam bidang penanaman modal yaitu untuk kabupaten, Purwakarta, Sidoarjo, Sragen, Jembrana, Kudus dan Bangka. Penghargaan pun diberikan BKPM pada enam kota yang masuk nominasi invesment award 2009 yakni Jogyakarta, Cimahi, Bandung, Banjar Baru, Denpasar dan Bitung. Selain itu, pengharagaan diberikan juga pada sejumlah perusahaan  seperti PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia dan PT. Indo Bharat Rayon dalam kategori Penanaman Modal Asing (PMA) terbaik 1 dan 3.
 
" Ini merupakan salah satu bentuk upaya apresiasi pemerintah kepada perusahaan modal yang telah memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional melalui a.l. penciptaan lapangan kerja, peningkatan penerimaan negara dari pajak dan devisa, serta ketahanan untuk dapat bertumbuh di tengah krisis global," tutur Agng Pambudi dalam sambutan.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyambut gembira adanya kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada Kabupaten Purwakarta untuk meraih predikat Investment Award dalam bidang penanaman modal. Menurutnya, penghargaan yang diterima ini tidak terlepas dari partisipasi seluruh stakeholder di Kabupaten Purwakarta dan banyaknya investasi yang masuk sampai akhir bulan Oktober 2009.

" Sampai Oktober saja sekitar Rp 6 triliun investor telah menanamkan modal di Kabupaten Purwakarta. Belum ditambah lagi, pada sekitar tahun 2010 ada sekitar Rp 12 triliun lagi dari satu investor yang akan melakukan penanaman modal di Kabupaten Purwakarta. Perusahaan dari Korea itu akan mendirikan pabrik tekstil di Purwakarta yang mampu menyedot pekerja sebanyak 20 ribu orang," sebut Dedi Mulyadi. (rif)


Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah


pengunjung