Jumat, 04 Desember 2009




Sekda Ingatkan Disiplin PNS

PURWAKARTA, RAKA - Kewajiban Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti menghadiri apel pagi, kerja khususnya di Pemda Purwakarta kembali menjadi sorotan. Dimana Sekda Pemkab Purwakarta Hamim Mulyana, mengingatkan agar hal-hal yang berkaitan dengan disiplin salah satunya mengikuti apel pagi harus menjadi perhatian.
Hal itu diungkapnya saat dimintai tanggapannya terkait kedispilinan Pegawai Negeri Sipil. "Jika PNS selalu menyuarakan hak-haknya, maka mereka juga wajib menyadari -kewajibannya dalam melaksanakan tugas, seperti menghadiri apel pagi tepat waktu,"kata Hamin kepada RAKA, saat ditemui diruang kerjanya, kemarin.
Dikatakan Hamin, kedisplinan pegawai merupakan modal dasar yang harus dimiliki setiap pegawai. Namun kedisplinan itu bukan melulu harus datang apel pagi tepat waktunya, melainkan melaksanakan tugasnya dengan baik dan tepat waktu juga merupakan rentetan dari kedisiplinan pegawai itu sendiri.
Kendati demikian, kata dia, tingkat kedisiplinan pegawai negeri sipil khususnya dilingkungan pemkab Purwakarta dinilai sudah cukup baik. "Ya, walaupun ada hanya segelintir orang saja. Tapi secara keseluruhan kedisplinan pegawai sudah cukup baik,"tandas Hamin.
Menurutnya, Pemkab Purwakarta sendiri telah berencana akan memberikan reward terhadap para pegawainya, dimana reward itu untuk meningkatkan disiplin pegawai. Sebaliknya, jika kedisplinan itu tidak dilakukan maka tentunya ada sangsi yang harus diterima, salah satunya adanya pemotongan tunjangan hingga pemecatan.
Sekda juga menyinggung para pejabat setingkat Kepala Dinas atau Badan untuk tertib administrasi. Seperti, bila ada tugas dinas keluar daerah sejatinya keperluan tersebut diinformasikan kepada Badan Kepegawaian Daerah. Sehingga, ketidakhadiran di jam dinas atau pun di kantor dapat diketahui dengan jelas. Juga, karena melaksanakan tugas, mereka terhitung tetap masuk kerja alias tidak bolos. "KIta juga telah melakukan penertiban administrasi, yakni laporan semua OPD terkait absensi harus diserahkan kepada BKD setiap harinya,"tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, saat ini masih banyak ditemui oknum pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Purwakarta berkeliaran pada jam kerja. Padahal, menurut aturan daerah disebutkan para PNS tidak diperkenankan meninggalkan pekerjaannya hingga jam kerja usai. " Mungkin kalau untuk kepentingan dinas hal itu masih bisa ditolerir. Tapi kenyataannya, mereka (oknum PNS) malah terlihat seperti kongkow dan nongkrong tidak jelas, " kata Tanjung (33) warga Jl Kusumaatmaja Kelurahan Cipaisan, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, beberapa waktu lalu. Sesuai dengan PP No 30 Tahun 1980 tentang kedisplinan PNS itu juga disebutkan bila aturan kerja pegawai  dituangkan dari aspek tugas sampai peranan PNS. (ton)
 


Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!




Tower Roboh, Jaringan Online Terputus

PURWAKARTA, RAKA - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Jumat (4/12) sekira pukul 15.30 WIB menyebabkan tower teknologi dan komunikasi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta setinggi 60 meter roboh dan menimpa atap Kantor Bagian Hukum setda pemkab Purwakarta. Akibatnya, dari kejadian itu, jaringan online ke dua desa, dua kecamatan, dan tujuh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun terputus.
Bahkan tak hanya itu saja, hujan deras yang berlangsung selama sekitar setengah jam pada Jumat sore itu juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan banjir cileuncang dibeberapa daerah perkotaan Purwakarta. Banjir cileuncang itu terjadi akibat kurang berfungsinya drainase.   
Seorang saksi mata Ujang, (40) mengungkapkan, secara langsung dirinya tidak melihat dengan jelas lantaran suasana agak gelap akibat hujan turun dengan derasnya. Apalagi dirinya tidak berani keluar di saat cuaca seperti itu. "Hanya terdengar bunyi berderak dan disusul gemuruh. Tadinya menyangka ada bangunan yang roboh. Peristiwa ini tidak lama setelah hujan lebat disertai angin kencang. Untungnya tidak menimpa penduduk yang tinggal di belakang komplek perkantoran setda,"ungkap Ujang.
Sepanjang sore kemarin, sejumlah pekerja berusaha mengangkat tower yang menimpa Kantor Bagian Hukum. Mereka tampak kesulitan apalagi, panjangnya menacapai 60 meter.
Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama dan Pengembangan Teknologi Pemkab Purwakarta, Waluyo, mengatakan, tower teknologi dan komunikasi milik Pemkab Purwakarta yang roboh itu murni disebabkan oleh alam. Kendati demikian, robohnya tower tersebut membuat jaringan komunikasi secara online Pemkab Purwakarta antara kantor bupati kepada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), ke tingkat kecamatan dan ke pemerintah desa terganggu.  "Saat ini, sistem jaringan komunikasi yang baru online itu ialah jaringan komunikasi ke tujuh OPD, dua kecamatan, dan dua desa. Sisanya belum terealisasi," kata Waluyo. Ia mengaku belum mengetahui kerugian akibat robohnya tower hingga merusak beberapa ruang perkantoran Pemkab Purwakarta. Namun, kerusakan itu diakui akan diperbaiki secepatnya.
Drainase Tak Berfungsi
Bukan hanya merobohkan tower dan pohon. Hujan deras yang disertai angin kecang itu juga telah menyebabkan banjir cileuncang yang terjadi di hampir sepanjang jalan raya RE Martadinata, Purwakarta. Bahkan, beberapa rumah yang terdapat di sisi jalan raya itu tergenang air hujan, hingga masuk ke dalam rumah. Hal itu cukup mengagetkan masyarakat setempat, karena kejadian ini baru pertama kali terjadi. "Banjir akibat hujan deras memang sering terjadi, tapi tidak sampai masuk ke dalam rumah. Baru kali ini saja airnya sampai masuk ke dalam rumah," kata Ayu (34), warga jalan raya RE Martadinata Purwakarta. (ton)



Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis. Download Yahoo! Toolbar sekarang .




Depkes Antisipasi Kedatangan Jamaah Haji

PURWAKARTA, RAKA – Dinas Kesehatan Kab Purwakarta menyatakan mengantisipasi kedatangan para jamaah haji yang rencananya akan kembali pada akhir bulan ini. Antisipasi dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus H1N1 yang bisa saja dibawa oleh para jemaah haji tersebut. "Kewaspadaan akan tetap kita lakukan. Apalagi, adanya pertemuan jemaah haji dari seluruh dunia yang menunaikan ibadah haji, bisa saja penyebaran virus H1N1 terjadi,"kata Kepala Bidang pengendalian penyakit menular Dinas Kesehatan Kab Purwakarta, Agung Darwis, saat dihubungi RAKA, kemarin.
Menurutnya, antisipasi yang akan dilakukan yaitu dengan cara memeriksa kesehatan satu persatu jemaah yang rencananya akan tiba pada akhir bulan ini. Para jemaah akan melewati serangkaian pemeriksaan sebelum nantinya mereka tiba di kediamannya masing-masing.  "Hanya pemeriksaan saja, sedangkan untuk melakukan karantina tidak akan mungklin,"jelasnya. 
Kendati demikian, jelasnya kewaspadaan terhadap penyebaran virus H1N1 sebenarnya sudah dilakukan sebelum jamaah berangkat. Setiap jemaah telah di berikan vaksin sebagai tindak pencegahan. Apalagi setiap jamaah sebelum tiba akan mendapatkan kartu kuning kesehatan internasional dari bandara serta Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH).
Sementara itu, dalam pemeriksaan tahap dua terhadap ratusan calon jemaah haji asal Kabupaten Purwakarta yang dilakukan dinas Kesehatan beberapa waktu lalu, dinyatakan jika sejumlah jemaah termasuk kelompok resiko tinggi. Para calhaj ini rata-rata berusia di atas 60 tahun serta menderita penyakit seperti hipertensi dan sebagainya. Calhaj kabupaten Purwakarta sendiri yang tercatat menunaikan ibadah haji berjumlah 696, keberangkatannya saat itu dibagi menjadi dua kloter. Sebanyak 444 calhaj masuk dalam kloter 70 dan 252 calhaj masuk dalam kloter 71 yang disisipkan dengan calhaj Kab Bogor. (ton)




Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!




LOKASI TAMBANG : Penambang di Desa Margaluyu Kecamatan Kiara Pedes Purwakarta juga ikut kena imbas dari penutupan lokasi tambang. Saat ini sebagian mereka banyak yang kehilangan penghasilan tetap. (rif)



Ratusan Pekerja Tambang Nganggur

PURWAKARTA, RAKA - Adanya penutupan lokasi penambangan galian C tidak berizin yang diberlakukan Pemkab Purwakarta membuat mayoritas pekerja tambang yang diperkirakan mencapai ratusan terpaksa kehilangan ladang usahanya. Saat ini, dengan berhentinya aktivitas galilan tambang tersebut banyak pekerja tambang menganggur.

" Biasanya lumayan puluhan dari kami (penambang, red) bisa ikutan kerja di lokasi tambang, tapi sekarang cuma jadi buruh lepas saja dengan penghasilan tidak tetap sebab kami belum difasilitasi dari diberlakukannya penutupan tersebut," kata Samir (50) satu pegawai tambang galian C di wilayah Kecamatan Sukatani Purwakarta kepada RAKA, Jumat (4/12) kemarin.

Dikatakan Samir, setelah diberlakukannya penutupan tambang tersebut sebagian besar pekerja tambang di wilayahnya masih belum mendapatkan pekerjaan pengganti. Kalaupun ada pekerjaan, lanjut dia, waktunya tidak tetap lantaran kebanyakan hanya sebatas borongan saja.

" Paling kalau pun ada 'job' diluar nambang, sifatnya hanya sementara saja, tidak seperti saat kami masih bekerja dilokasi tambang, bisa menghasilkan setiap harinya," kata Samir.

Hasan (41), yang biasa menambang di lokasi galian C di wilayah Kecamatan Cibatu mengatakan hal senada. Gara-gara penutupan lokasi tambang praktis penghasilannya lenyap. Bahkan, kini ia mengaku bingung untuk kembali bekerja sebab keterampilan yang dimilikinya hanya sebatas menambang. " Kami masih bingung cari kerjaan lain, sementara keterampilan yang kami punya sebatas menambang saja," katanya.

Iwan (30), panambang lainnya berharap pemerintah daerah dapat mengakomodir dampak dari diberlakukan penutupan lokasi tambang bagi parapenambang. " Minimal kemudian ada upaya dari pemerintah agar kami dapat kembali berpenghasilan seperti sebelumnya," kata Iwan.

Seperti diketahui, penutupan lokasi tambang diberlakukan seiring dengan perubahan regulasi di mana terbit UU Nomor 4/2009 tentang Penambangan. Meskidemikian, digulirkan sejumlah kalangan bila penutupan lokasi tambang menacu pada UU baru itu tidak bersifat tertutup. dan kemudian dapat diberlakukan kembali selama pengusaha penambangan dapat mematuhi dan mengikuti regulasi yang ditetapkan, seperti kesanggupan menyediakan Amdal bagi penambang di atas 200 haktere dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) selain deposit reklamasi. (rif)


Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!


BERITA KARAWANG



Tumpukan Batu di Klari Bahayakan Pengguna Jalan

KARAWANG, RAKA - Pengendara yang melintas di Jl Industri Curug Karawang Dsn Babakan Parungkadali Kec Klari jurusan Karawang Purwakarta   belakangan ini sedikit terganggu. Pasalnya, banyak tumpukan batu kecil dan pasir di badan jalan selain banyaknya lubang pada jalur tersebut. Mereka harus hati-hati agar tidak terjadi kecalakaan.

Material bangunan di badan jalan itu juga cukup membahayakan, terutama malam hari. Karena penerangannya kurang. Apalagi tidak ada rambu atau peringatan sebelum memasuki sepanjang jalan itu.

Toni,(28), salah seorang pengendara yang biasa melintasi jalan tersebut, mengaku kurang nyaman dengan tumpukan batu dan pasir di badan jalan tersebut.

" Tumpukan batu kecil dan pasir itu membahayakan. Yang tidak tahu bisa jatuh karena tidak ada rambunya," katanya.

Sedangkan menurut Karwati (40), warga setempat, tumpukan batu tersebut sudah ada sejak sekitar 1 bulan terakhir.

" Disini sering yang kecelakaan karena badan jalan licin. Apalagi saat malam hari, banyak yang tidak tahu kalau jalannya rusak Mas," jelasnya.

Karwati mengaku tidak tahu mengapa jalan tersebut kembali rusak. Namun ia memperkirakan rusaknya jalan lantaran kerap diguyur hujan selain kerap dilalui kendaraan besar.

" Tapi anehnya, jalan ini masih belum lebih dari dua tahun diperbaiki," sebutnya.(rif)


Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!


pengunjung