Minggu, 28 Februari 2010

Hari Gizi Nasional Ribuan Balita Purwakarta Berpotensi Gizi Buruk Anggaran Pemkab Nol Persen



PURWAKARTA, RAKA - Kemiskinan dan pola asuh mengakibatkan anak-anak di Kabupaten Purwakarta menderita kasus gizi. Setidaknya, sepanjang 2008 hingga 2009 Dinas Kesehatan Purwakarta mencatat 1.380 kasus di wilayahnya. Dari data itu, pada 2009 sebanyak 5 balita dinyatakan meninggal dunia akibat gizi buruk.

Informasi yang dihimpun Radar Purwakarta, dari Agustus 2008 hingga Agustus 2009 dihitung berdasarkan berat badan dibanding umur tercatat 1.380 kasus di wilayah Purwakarta, terdiri 818 penderita-2008 dan 523 penderita-2009. Bahkan, dari 70.936 balita, 5.426 diantaranya termasuk dalam kodisi gizi kurang dan berpotensi menderita gizi buruk.
 
Menurut Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Dinas Kesehatan Purwakarta, Djaka Rahardja, menyebut rujukan hasil survei status gizi tahun 2008 dan 2009 per Agustus jumlah penderita kasus gizi di Purwakarta mencapai 8,61 persen atau kurang dari standar toleransi provinsi sebesar 16 persen (sekarang 15 persen, red). Jumlah itu kemudian berubah menjadi 7,81 persen setelah standar rumusan status gizi dirubah per Agustus 2009 dari berat badan dibanding usia (BBU) menjadi berat badan dibanding tinggi badan (BBTB).

Menurut dia, dari 1.380 balita yang diidentifikasi mengalami masalah gizi (termasuk gizi buruk,red) tersebut keseluruhannya tidak dalam kondisi serupa, karena menyesuaikan dengan ada-tidaknya penyakit penyerta selain masalah asupan gizi. Kemudian setelah dilakukan klarifikasi sampai Agustus 2009 Dinkes mencatat 32 balita masuk kategori gizi buruk 5 diantaranya meninggal dunia dengan sakit jantung bawaan dan 5.496 balita dinyatakan dalam kondisi gizi kurang.

"Kemiskinan menjadi salah satu faktor utama penyebab gizi buruk balita karena terindikasi memiliki akses yang minim untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. Faktor lainnya, yakni kesalahan pola asuh dan minimnya pengetahuan soal pemenuhan gizi bagi balita," kata Kasi Gizi Dinkes Purwakarta.

Sampai dengan Desember 2009, Dinkes mencatat sebanyak 14 temuan kasus gizi diantaranya penderita lama 8 anak dan 6 anak penderita baru berdasarkan BBTB. Sedangkan input untuk balita penderita kategori gizi buruk dan kurang masih diinventarisasi.

Pemerhati gizi lokal, Wawan Kurniawan, mengatakan, tidak menutup kemungkinan jumlah ribuan balita di Purwakarta masih berpotensi gizi kurang dan gizi buruk dengan berbagai kategori. Hal itu dikemukakan lantaran diketahui nihilnya anggaran yang dialokasikan Pemkab pada tahun ini untuk sektor gizi. Dari hal tersebut, Wawan melihat jika petugas gizi dari tingkat kader-Posyandu- Puskesmas-Dinkes cenderung akan kesulitan menekan angka pertumbuhan kasus gizi kurang dan gizi buruk lantaran terimbas dari nihilnya anggaran.

"Dari data BPS saja sekitar 50 ribuan warga Purwakarta masih dalam keadaan miskin, kalau tahun ini anggaran sektor gizi nihil lalu bagaimana petugas kesehatan menjalankan program untuk menekan pertumbuhan kasus gizi?," tanya Wawan seraya mengatakan hambatan yang bakal dijumpai itu seperti pada pelaksanaan kegiatan gizi seperti (PMT), tanggap gizi buruk, dan deteksi dini status gizi.

Atas dasar itu, Wawan meminta, setidaknya dalam perubahan anggaran Pemkab Purwakarta dapat kembali mengalokasikan anggaran disektor gizi sehingga ancaman pertumbuhan kasus gizi kemudian dapat terminimalisir.

Djaka Raharjda membenarkan bila tahun ini sektor gizi di Dinkes tak mendapatkan anggaran meski pengajuan sudah dilampirkan. Namun, mengatasi hal itu pihaknya tengah mengupayakan lobi ke provinsi untuk mendapatkan anggaran dari bantuan Gubernur (Bangub) sebesar Rp 42.800.000. Jumlah itu, kata Djaka, akan cukup untuk memenuhi kebutuhan PMT sebesar Rp 10 ribu per anak per hari selama 90 hari pada sekitar 5 ribuan anak. Artinya, kalau pun diterima dana ini hanya cukup untuk melangsungkan kegiatan PMT saja selama 3 bulan.

"Mudah-mudahan saja ada alokasi anggaran pada perubahan nanti, sehingga program dapat dijalankan seutuhnya selama satu tahun,"sebutnya.(rif)


Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!


0 komentar:

pengunjung