Kamis, 08 Juli 2010

Komisi IV Soroti Tunggakan Raskin




foto ragil sukamto
 PURWAKARTA, RAKA - PURWAKARTA, RAKA - 115 desa di Kabupaten Purwakarta yang masih memiliki tunggakan beras miskin sampai semester pertama diminta segera melunasi sisa tunggakannya.  Hal itu diminta agar distribusi raskin pada penerima manfaat tidak terkendala.

"Kami menyayangkan masih terjadi tunggakan raskin pada desa-desa penerima, padahal selama ini penerima manfaat sendiri membeli kontan raskin tersebut," tegas Anggota Komisi IV DPRD Purwakarta, Ragil Sukamto, kepada RAKA kemarin.

Keterlambatan pembayaran raskin dikhawatirkan bisa menyendat pengalokasian raskin hingga penerima. Jika itu terjadi, tambah Ragil, maka yang paling dirugikan dalam hal ini ialah masyarakat sendiri.

"Kenyataannya, raskin masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat sampai hari ini. Karenanya, bila terdapat tunggakan, artinya distribusi juga akan tersendat dan penerimalah yang menjadi korbannya,"katanya.

Diberitakan sebelumnya, sampai semester I tahun 2010, jumlah beras miskin (raskin) terserap mencapai 4.327.869 kg atau menyisakan 287.781 kg dari pagu semester I 4.615.650 kg. Sementara, pada semester II raskin yang akan digelontorkan tersisa sekira 4.903.431 kg.

"Sampai 30 Juni 2010 atau semester pertama, jumlah raskin yang sudah diserap diseluruh kabupaten mencapai 4.327.869 kg, dari pagu se tahun sebanyak 9.231.300 kg dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 59.175," kata Kabag Ekonomi Setda Pemkab Purwakarta, Abad Hasyim.

Menurutnya, dari jumlah serapan raskin semester awal ini terdapat sedikitnya 115 desa yang masih memiliki tunggakan dengan nominal rata-rata hingga Rp 5,6 juta. Namun, selama enam bulan terakhir ini dari 17 kecamatan di Kabupaten Purwakarta tercatat 7 diantaranya melakukan pengambilan jatah raskin dengan jumlah serapan 100 persen terdiri Kecamatan Plered, Wanayasa, Pasawahan, Maniis, Babakancikao, Sukatani, dan Pondoksalam.

"Sedangkan wilayah kecamatan yang paling sedikit melakukan pengambilan jatah Raskin tercatat adalah Kecamatan Purwakarta dengan jumlah alokasi 1.005.888 kg untuk 6448 penerima manfaat. Namun untuk hal ini (jumlah serapan) disesuaikan dengan alokasi yang diterima," jelasnya.

Menyoal masalah teknis distribusi, kualitas, dan kuantitas raskin, Kabag Ekonomi, menyampaikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah unsur termasuk Bulog dan pengelola raskin tingkat desa supaya tetap berjalan maksimal tanpa kendala. "Pengawasan oleh unit pengaduan masyarakat akan terus diintensifkan bekerja sama dengan Bulog dan Pemkab,"katanya.

Selain itu, Abad juga mengatakan akan meningkatkan pelayanan pada alokasi raskin semester berikutnya agar terserap lebih baik dan minim tunggakan. (rif)


0 komentar:

pengunjung