Kamis, 14 Mei 2009

Anak SD Di Luluskan Sekolah



PURWAKARTA,RAKA-Ujian Akhir Berstandar Nasional (UASBN) SD/MI rampung hari ini. UASBN SD setidaknya tidak setegang ujian nasional (UN) SMP dan SMA. Sebab tidak ada standar kelulusan yang dipatok untuk setiap siswa. Di SD/MI standar kelulusan dipatok oleh sekolah.
‘’Standar kelulusannya tidak sama dengan UN. Karena untuk ujian SD ini, lulus atau tidak siswa tergantung dari kebijakan sekolah,’’ ungkap Kabid TK/SD Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Purwakarta, Akun Kurniadi, Selasa (12/5).
Seperti diketahui, UN SMP dan SMA yang sudah berakhir beberapa waktu lalu merupakan penentuan bagi kelulusan siswa. Jika ada yang tidak mencapai standar kelulusan yang dipatok 5,5 maka bisa dinyatakan tidak lulus dan mengulang atau ikut ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK). UNPK Paket B untuk setara SMP dan UNPK Paket C untuk setara SMA. Untuk SD kebijakannya lebih fleksibel, karena sekolah yang punya wewenang penuh untuk penentuan kelulusan siswanya. "Jadi nilai UASBN hanya pertimbangan saja untuk penentuan kelulusan, selebihnya sekolah menentukan apakah siswa memang lulus atau harus mengulang,"ucapnya.
Sepanjang hari kemarin, pelaksanaan hari kedua UASBN di Purwakarta berjalan tertib, aman dan lancar. Mengenai informasi tentang siswa yang mengikuti ujian secara khusus. Baik di rumah sakit, di rumah atau di tempat lainnya belum dilaporkan ada. "Sejauh ini berjalan aman, lancar dan tertib, tidak ada kendala,"tambah Kabid TK/SD.
Menyoal target kelulusan, Akun mengatakan, Disdikpora Purwakarta tetap menargetkan angka kelulusan 100 persen. Akun optimis masing-masing sekolah memiliki indikator bagus agar tidak menyisakan siswa tidak lulus. "Ya kami tetap menargetkan 100 persen untuk kelulusan, mudah-mudahan sesuai harapan,"katanya.
Sementara, Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Disdikpora Purwakarta Aep Durrahman mengatakan setiap guru di masing-masing sekolah berkenaan UASBN sudah memberikan bimbingan belajar pada setiap siswa termasuk megingatkan orang tua untuk turut memberi bimbingan. "Jauh-jauh hari persiapan UASBN sudah dilakukan termasuk oleh guru, hasilnya kami harap bisa maksimal,"kata Aep.
Hari pertama ujian siswa dihadapkan ujian Bahasa Indonesia. Pengawasan ujian dilakukan silang murni antar kepengawasan. Sementara soal ujian didistribusikan pagi hari saat pelaksanaan ke tiap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Sekedar diketahui, peserta UASBN SD/MI tahun ini di Purwakarta diikuti sebanyak 15.685 orang siswa dari jumlah SD 447 dan MI 28. Selanjutnya pada 14 -18 mei mendatang seluruh siswa akan melangsungkan ujian sekolah (rif).


0 komentar:

pengunjung