Minggu, 17 Mei 2009

Kursi Ketua DPD Golkar Purwakarta Dedi Mulyadi Terancam



Diprediksi Bakalan Tergeser

PURWAKARTA, RAKA - Turunnya peraihan suara Golkar di Pemilu 2009, berimbas pada tak tercapainya target kursi di legislatif Kabupaten Purwakarta. Tragisnya, selain target tak tercapai, kursi wakil rakyat di Gedung Putih Ciganea pun terancam berkurang. Dan itu berarti, kursi Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta sekaligus Ketua DPD Golkar Purwakarta terancam.
 
"Golkar sebagai partai besar harus sportif dan objektif menerima hasil Pileg ini. Harus ada evaluasi mulai dari tingkat pusat sampai daerah, baik DPD I maupun DPD II. Karena evaluasi merupakan awal dari langkah Golkar di Pilpres 2009," kata salah seorang Ketua DPP Partai Golkar, Zainal Bintang, saat dihubungi, Selasa (14/4).
 
Dari hitung-hitungan sementara, peraihan kursi Golkar di DPRD Purwakarta 2009 ini hanya mencapai 15 kursi. Itu, berkurang empat kursi dari pemilu sebelumnya, 2004 dimana partai beringin berhasil meraih 19 kursi di DPRD Purwakarta.
 
Ketua Bappilu Partai Golkar Purwakarta, Ujang Wardi yang ditemui di Kantor DPD Golkar Purwakarta, mengakui kalau target kursi DPRD Purwakarta di Pileg 2009 adalah 23 kursi. Dan diakui dia, target peraihan kursi itu tak tercapai.
 
"Kita akui, target tak tercapai. Dan evaluasi pasti akan kita lakukan," ujar Ujang Wardi.
 
Soal evaluasi di tubuh beringin Purwakarta, Ujang Wardi terkesan hati-hati. Dia membantah kalau evaluasi harus dibarengi dengan Musdalub.
 
"Tidak selamanya harus diikuti dengan musdalub. Evaluasi memang harus dilakukan tapi dengan cara evaluasi kinerja dan konsolidasi. Kita akan mengagendakan untuk itu," tegas Ujang Wardi, seraya mengatakan kalau kekalahan Golkar di Pileg 2009 merupakan kekalahan naional.
 
Ujang Wardi pun menambahkan, dari 15 kursi yang diprediksikan, sebagian besar diisi wajah-wajah baru. Sementara incumbent hanya lima orang. Di antaranya, Lalam, Asep Bachtiar, Nenah, Ida dan Ujang Wardi sendiri.
 
Sementara, sejumlah anggota DPRD Purwakarta perioede 2004-2009 di pileg kemarin terancam gagal kembali menjadi wakil rakyat. Mereka yang terancam itu diantaranya Sofiah Sabih, Dedi Burhan dan Muhamad Nurdin. dari perolehan suara ketiga politisi tersebut hingga kemarin masih terpuruk.
 
Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu Daerah Purwakarta, Dede Supendi, mengatakan, fenomena itu menandakan populatitas caleg  tidak lagi mengakar dan tidak memiliki integritas.
 
Menyinggung pelaksanaan pemilu legislatif kemarin, Dede mengatakan, pelaksanaan pileg kemarin belum maksimal. Hal itu terlihat dengan carut marutnya Daftar pemilih tetap (DPT) serta ada surat suara tertukar.
 
"Masih carut marutnya pemilu kemarin tak lepas dari peran KPU yang belum maksimal,"katanya
       
Dari penelusuran RAKA di internal Golkar, banyaknya incumbent dan kader beringin yang berguguran di Pileg 2009 lantaran salahnya dalam penempatan caleg di masing-masing dapil. Seperti ada caleg incumbent yang ditarungkan dengan caleg baru yang potensial. Padahal, jika dipisah, suara di dapil itu akan diraih caleg Golkar.
 
"Saya tak mengerti kenapa dalam setiap dapil harus ada pertarungan antara caleg incumbent dan potensial," katanya seraya mewanti-wanti namanya jangan disebutkan.(rif)


Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!


0 komentar:

pengunjung