Kamis, 07 Januari 2010

Pendidikan SD Kahuripan XII Berbasis Lingbud



PURWAKARTA, RAKA - Sekolah Dasar Negeri XII Kahuripan Pajajaran yang berada di kawasan Perumahan Dian Anyar Purwakarta terus bertekad kembangkan pendidikan berbasis lingkungan selain budaya di Purwakarta. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komite SD XII Alfi Gumilar kepada RAKA Kamis (7/1) kemarin.

Dikatakan Alfi, tekad meneruskan pendidikan berbasis lingkungan dan budaya itu antara lain teraplikasikan dari bentuk areal sekolah yang ditata sedemikian rupa mirip lokasi wisata. Selain itu, sekolah kahuripan juga memiliki beberapa area, seperti area kandang hewan ternak sapi dan domba, area kolam ikan, area pesawahan dan area bermain lainnya serta tak ketinggalan area sungai kecil.

"Itu diaplikasikan untuk mewujudkan keselarasan antara pembelajaran dan basis pendidikan yang saat ini digunakan," kata Alfi.

Alfi juga menyampaikan terimakasihnya pada bantuan pemerintah yang sudah menambah lokal kelas di SDN XII Kahuripan Pajajaran. Saat ini terdapat 10 lokal (ruang kelas) dari awal yang cuma sebanyak 8 lokal.

"Bentuk bangunan tambahan kelas diseragamkan dengan yang sudah diciptakan sebelumnya yakni model bangunan khas masyarakat Sunda yang kaya makna filosofi, yakni Julang Ngapak. Julang berarti langit dan Ngapak adalah sayap yang artinya raihlah cita-cita setinggi langit dan untuk terbang mencapai ketinggian yang maksimal diperlukan dua sayap yang sama,"sebutnya.

Sesuai dengan namanya, lanjut Alfi, pendidikan berbasis lingkungan berarti mengajarkan para siswa sejak dini untuk mengenal lingkungan seperti diajarkan untuk bercocok tanam, tandur maupun memanen.Bahkan untuk semakin mengenal lebih mendalam tentang pertanian, setiap siswa di sekolah ini memiliki sebidang tanah  (kebun kecil) yang ditanami tanaman yang disukai siswa. Misalnya, ada siswa yang menyenangi menanam pohon pisang, atau ada yang menanam sayuran. Terhadap tanaman yang mereka (siswa) tanaman itu diberi tanggung jawab untuk mengurusnya seperti memelihara dan meratnya diserahkan kepada siswa.

"Dengan adanya tanggung jawab siswa terhadap tanaman yang ada di kebun miliknya dari mulai menanam, memelihara dan semacamnya akan semakin mengenalkan mereka terhadap tanaman," tambahnya.

Selanjutnya, Alfi berharap segenap pengurus dan staf pengajar bisa melakukan penataan lingkungan sekolah kearah yang lebih baik menuju pendidikan berbasis lingkungan dan budaya. (rif)



Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger
Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!


0 komentar:

pengunjung