Senin, 22 Maret 2010

Ansietas Ancam Korban Banjir Cikao



 
CAP. Warga Cikao bandung yang diungsaikan dengan perahu pasca meluapnya Sunagi Citarum.
 

PURWAKARTA, RAKA - Dari 300 kepala keluarga (KK) korban banjir di Desa Cikao Bandung Kecamatan Jatiluhur, kab Purwakarta  terancam mengalami masalah gangguan jiwa (Ansietas) di lokasi pengungsian. Penyakit jiwa tersebut berupa ancaman stres dan
kecemasan yang berlebihan.

Penyebab ansietas, antara lain muncul dari aspek perasaan korban karena masih dihantui terjadinya bencana alam susulan. Dimana, dari kekhawatiran tersebut ada ketakutan kehilangan dari mulai harta benda, harapan atau motivasi hidup yang cenderung menggangu kondisi psikologis. Hingga akhirnya, subjek atau korban bisa jadi terserang gangguan jiwa atau dikenal dengan istilah kesehatannya 'ansietas'.Sedangkan untuk pemulihan pengaruh ansietas, biasa diatasi dengan menjalani pengobatan medis, selain kerap dilakukan advokasi maupun pendampingan, agar bisa memulihkan kondisi psikologis.  

Seorang pengungsi di lokasi sekitar rumah ibadah di Desa Cikao Bandung, Usmin (50) saat ditemui mengesankan pembicaraannya tidak fokus, pandangan matanya lemah dan lebih banyak memerhatikan genangan air yang masih meluber ketempatnya. Dari keterangan dia, kondisi banjir ditaksir merugikan warga hingga jutaan rupian lantaran banyak perabot dan rumah warga yang ikut terendam selain wilayah perkebunan. "Kami sulit tidur akibat khawatir air kembali meluap dengan besar. Apalagi, air dari Cirata informasinya masih terus memenuhi bendungan," katanya.

Sepanjang har kemarin, aliran Sungai Citarum yang meluap lantaran TMA (tinggi maksimal air) Waduk Jatiluhur diatas ambang batas itu masih dirasakan oleh sedikitnya 300 kepala keluarga di Desa Cikao Bandung. Apalagi desa tersebut merupakan daerah yang kondisinya lebih rendah dari Waduk Jatiluhur yang menyebabkan banjir di lokasi tersebut seperti mirip langganan. Umumnya pemukiman warga yang terendam banjir rata-rata masih diketinggian mencapai 1 meter. Untuk antisipasi, warga masih diungsikan ke tempat-tempat aman oleh pihak desa.

Sementara, Kondisi bangunan tanggul waduk Jatiluhur hingga Senin (22/3) siang masih dalam kondisi siaga satu. Ketinggian muka air waduk yang mencapai 108,36 meter atau lebih diambang normal 107 meter sudah makin mendekati batas kemampuan waduk yang 110 meter. Kepada wartawan, Direktur Teknik Perum Jasa Tirta Jatiluhur Purwakarta Ahmad Ghozali, mengatakan, meski siaga satu bangunan tanggul waduk Jatiluhur masih tetap aman.(rif)



Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!


0 komentar:

pengunjung