Selasa, 09 Maret 2010

Malasah Tawuran Pelajar DPRD Rencanakan Surat Edaran Kalangan Pendidik Perlu Kesolidan Dan Pengembangan Budi Pekerti



CAP. Pelajar yang diamankan Polisi dalam aksi tawuran beberapa waktu lalu.

PURWAKARTA, RAKA - Aksi tawuran pelajar di Kabupaten Purwakarta sudah sangat memprihatinkan. Kabag Ops Polres Purwakarta, AKP Soenyoto, menyampaikan dengan wilayah sekolah yang relatif berdekatan kemudian memicu aksi tawuran belangsung hampir setiap hari. Ironisnya, aksi tawuran tersebut bisa berlangsung tiga kali dalam sehari, yakni pada pagi- siang- sore.

"Bisa tiga kali termin dalam sehari. Hal ini diantaranya dipicu lantaran letak sekolah yang nyaris berdekatan selain adanya oknum masyarakat yang tak jarang mengompori para siswa," kata Soenyoto disela-sela hearing bersama Komisi IV DPRD Purwakarta, Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Purwakarta, dan Dewan Pendidikan Purwakarta, di ruang rapat gabungan komisi DPRD Purwakarta, Selasa (9/30) siang.

Ditambahkannya, aksi tawuran itu saat ini didominasi oleh pelajar yang berasal dari sekolah kejuruan dengan asumsi masalah yang dirata-rata akibat saling ejek pelajar. Atas dasar itu, lanjutnya, pihak Kepolisian sendiri sudah melakukan upaya antaralain dengan menyebar himbauan melalui stiker atau spanduk disejumlah tempat strategis, selain langsung memberikan binaan ke sekolah-sekolah bekerja sama dengan bidang kesiswaan.
"Pengamamanan untuk mencegah hal ini juga dilangsungkan oleh kami dalam tiga termin setiap harinya (pagi siang-sore). Bahkan kita ploting anggota lebih di 175 titik setiap harinya," sebut kabag Ops Polres Purwakarta.

Dalam kesempatan itu, Kepala Disdikpora Purwakarta Makbul Hidayat juga menyampaikan bila aksi tawuran pelajar yang dinilai keluar rel pendidikan itu diantaranya diakibatkan oleh faktor eksternal dan semakin berkembangnya kontur budaya dan sosial masyarakat saat ini. Oleh karena itu, Makbul melihat bila dalam penanganan hal ini perlu disikapi secara bersama-sama mulai dari lingkungan sekolah, keluarga, termasuk lingkungan tempat para pelajar itu sendiri menghabiskan waktunya. "Upaya penanganan ini sebenarnya sudah jauh dilakukan bersama para guru, pihak Kepolisian dan DPRD. Meskidemikian, diperlukan kesolidan hingga akhirnya aksi pelajar yang diluar koridor tersebut bisa dihentikan atau minimal ditekan,"kata Kadisdikpora Purwakarta Makbul Hidayat.

Sementara, pihak Dewan Pendidikan Purwakarta melalui Endang Rasta Dinata menilai penanganan fenomena aksi pelajar tersebut perlu disikapi dengan kembali mengembangan pendidikan yang bermuatan lokal seperti pengembangan pendidikan budi pekerti dan ahlak. "Mungkin mekanismenya seperti membentuk tim terlebih dahulu untuk menganalisa masalah sebenarnya yang dibarengi dengan pengembangan pendidikan bermuatan lokal untuk pembangunan sikap budi pekerti dan ahlak pelajar," gagas Endang.

Ketua Komisi IV DPRD Purwakarta, Neng Supartini mengatakan bila penanganan masalah tawuran pelajar itu kemudian akan direncanakan dengan mengambil langkah menyebar surat edaran selain memberlakukan reward and punisment pada setiap sekolah. "Nantinya akan kita sebar surat edaran ke setiap sekolah khusus untuk menyikapi hal ini. Sementara reward and punishment akan diberlakukan juga pada setiap pendidik dimasing-masing sekolah. Reward kita beri dengan penghargaan, sedangkan punishment kita layangkan dengan sangsi semisal pemberhentian sumbangan pendidikan layaknya DAK dan lain-lain," kata Neng Supartini.(rif)



Apa dia selingkuh?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!


0 komentar:

pengunjung