Selasa, 09 Maret 2010

Masalah Macet di PT. Quty Purwakarta Belum Disikapi




PURWAKARTA, RAKA - Masalah macet di lingkungan jalan utama (jalur alternatif Purwakarta-Karawang) sekitar muka gebang PT.Quty Purwakarta di Desa Hegarmanah Kecamatan Babakan Cikao belum ditanggapi serius. Menanggapi hal itu, masyarakat pengguna jalan meminta pihak terkait untuk turun tangan.

Bisa jadi tanggapan masyarakat pengguna jalan disekitar lingkungan jalan perusahaan milik swasta itu bukan sekedar permintaan melainkan isyarat keluhan. Pasalnya, hampir setiap hari dari aktifitasnya mereka kerap dijemput 'macet total' manakala berada dilokasi ini saat karyawan yang jumlahnya meratus tengah dipulangkan maupun sebaliknya oleh perusahaan.

Pengamatan Radar Karawang, Senin (8/3) sore, kondisi lokasi disekitar muka gerbang PT. Quty tersebut relatif terbatas. Lingkungan muka gerbang yang langsung menghubungkan dengan jalan utama alternatif Purwakarta-Karawang ini seperti dipaksa menampung ratusan motor penjemput dan puluhan angkot yang ngetem, belum lagi para pengguna jalan. Al hasil, persis setiap karyawan dipulangkan atau sebaliknya, bahu dan badan jalan nyaris tak lagi memberikan ruang pada masyarakat pengguna jalan baik yang menggunakan roda dua maupun empat atau lebih untuk lewat. Parahnya, saat itu berlangsung kondisi macet total bisa sampai sekira 30 menit lamanya.

"Macet disini belum juga ditangani. Padahal berlangsung setiap hari," gerutu satu pengguna jalan yang terjebak macet.

Kondisi macet dilokasi itu bukan lagi hal yang baru. Dedeh (30), warga setempat, menuturkan sudah lebih tiga tahun kondisi macet disekitar jalan muka gerbang PT Quty berlangsung acap kali pada jam pulang-masuk karyawan. Ratusan motor, puluhan mobil, sejumlah truk dan bus, bisa terlihat berderet sampai setengah kilo meter jauhnya lantaran muka gerbang perusahaan tertutupi tumpahan karyawan.

"Di muka gerbang kondisinya bisa lebih semrawut, laju kendaraan kemudian jadi tidak tertib dan saling desak seperti tak mau kehilangan kesempatan lewat. Imbasnya pengguna jalan harus rela kehilangan waktu dan ikut larut dalam macet," ujarnya.

Yang ironis dari kondisi macet dilokasi itu ialah minimnya petugas pemecah macet. Dititik macet (muka gerbang PT Quty) cuma terlihat dua atau tiga satpam perusahaan dibantu satu warga sukarela mengatur laju lalu lintas ratusan karyawan yang keluar masuk selain pengguna jalan yang lewat. Karena jumlah mereka tidak sebanding, macet pun tak jarang terelakan dan aktifitas pengguna jalan terganggu.

Dari kondisi itu, sejumlah masyarakat pengguna jalan saat ini meminta terhadap pihak terkait untuk segera turun tangan dan memberesi masalah tersebut. "Minimal petugas pemecah macetnya ditambah atau disertakan pihak berwenang seperti DLAJR Dishub dan Polisi, sehingga kondisi macet dilokasi itu tidak sedemikian parah seperti sekarang," kata satu pengguna jalan, Iwan (30) yang mengaku karyawan satu perusahaan swasta di wilayah Kec. Babakan Cikaio Purwakarta.(rif)


Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!


0 komentar:

pengunjung